Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kota Beijing Diselimuti Debu Setelah Dilanda Badai Pasir Terburuk dalam Satu Dekade

Kota Beijing Diselimuti Debu Setelah Dilanda Badai Pasir Terburuk dalam Satu Dekade Bencana asap di Beijing. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pada Senin, kota Beijing, ibu kota China tertutup pasir dan debu, ketika badai pasir terbesar dalam hampir satu dekade menyapu kota, mengubah langit menjadi warna oranye yang menakutkan.

Foto-foto dari kota berpenduduk 21,7 juta jiwa itu menunjukkan gedung pencakar langit dan mobil yang diselimuti kabut tebal, dengan indeks kualitas udara mencatat peringkat “berbahaya” dan pihak berwenang meminta warga tetap di dalam rumah.

Kendati demikian, banyak warga berlalu lalang berjuang melawan cuaca, berjalan dan bersepeda melalui angin berpasir yang kencang. Jarak pandang sangat buruk di beberapa wilayah kota sehingga pengemudi harus menyalakan lampu depan bahkan di tengah hari.

“Di beberapa tempat, ada badai pasir kencang dengan jarak pandang kurang dari 500 meter,” jelas Badan Meteorologi China dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Selasa (16/3).

“Ini juga merupakan cuaca debu dan pasir terbesar yang melanda China dalam hampir 10 tahun.”

Kualitas udara di Beijing memang buruk, karena tingkat polusi yang tinggi. Ketika badai pasir melanda, kualitas udara kota itu anjlok ke tingkat yang berbahaya, menurut Indeks Kualitas Udara Dunia.

Badai pasir ini berasal dari Mongolia, di mana enam orang tewas, dan 81 orang hilang, menurut media yang dikelola pemerintah China, The Paper. Dari Mongolia, badai pasir berangsur-angsur bergerak ke selatan.

Pihak berwenang menyarankan masyarakat tidak keluar rumah jika memungkinkan, dan Komisi Pendidikan Kota Beijing meminta sekolah dan komite pendidikan untuk menunda kegiatan di luar ruangan.

Badai pasir biasa terjadi di musim semi. Dalam beberapa dekade sebelumnya, setiap Mei setidaknya terjadi dua putaran badai pasir, menurut kantor berita Xinhua yang dikelola pemerintah. Frekuensi dan tingkat keparahan badai pasir sebagian disebabkan di antaranya karena kekeringan dan meningkatnya tekanan populasi.

Sejak tahun 2000, pemerintah China telah menganggarkan miliaran dolar untuk mencegah badai pasir. Pihak berwenang meluncurkan berbagai proyek reboisasi dan ekologi, dan memasang satelit untuk memantau badai pasir dan membangun sistem peringatan.

Badai pasir juga melanda provinsi Hebei dan Shanxi utara, Gansu barat, dan Mongolia Dalam tengah dan barat pada Senin. Bagian lain negara itu, termasuk Xinjiang utara, terjadi tingkat hembusan angin yang tinggi. Badai pasir diperkirakan berlangsung hingga Selasa.

Badan meteorology mengatakan Mongolia, yang terletak di utara daratan China, sedang mengalami topan. Pasir dan debu dari Mongolia bergerak ke timur dan selatan di atas wilayah utara China, terbawa oleh tekanan tinggi yang dingin di belakang siklon.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penampakan Kondisi China Saat Dilanda Badai Pasir Parah, Langit Memerah dan Debu Tebal Beterbangan
FOTO: Penampakan Kondisi China Saat Dilanda Badai Pasir Parah, Langit Memerah dan Debu Tebal Beterbangan

Badai pasir parah ini menyelimuti lebih dari selusin provinsi dan wilayah di China utara, termasuk ibu kota Beijing dan sebagian Mongolia Dalam.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngeri! Ini Penampakan Luapan Kali Mampang sampai Banjiri Kawasan Kemang Setinggi Pinggang Orang Dewasa
FOTO: Ngeri! Ini Penampakan Luapan Kali Mampang sampai Banjiri Kawasan Kemang Setinggi Pinggang Orang Dewasa

Ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Hujan Disertai Angin dan Petir, Depok Dilanda Banjir hingga Pohon Tumbang
Hujan Disertai Angin dan Petir, Depok Dilanda Banjir hingga Pohon Tumbang

Hujan deras yang melanda Kota Depok menyebabkan banjir di sejumlah titik

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
FOTO: Tercemar Limbah Beracun, Kali Bekasi Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Berbusa dan Bau
FOTO: Tercemar Limbah Beracun, Kali Bekasi Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Berbusa dan Bau

Sudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.

Baca Selengkapnya