Merdeka.com - Korea Utara pada Rabu (6/1) mendadak melakukan uji bom nuklir. Bom yang diledakkan menurut Kantor Berita KCNA, adalah jenis bom hidrogen yang berkali-kali lipat lebih kuat dari bom atom, kendati para pengamat meragukan validitas datanya.
Ini adalah uji coba bom nuklir keempat Korut selama enam tahun terakhir di terowongan bawah tanah kawasan Punggye-ri. Mengingat negara sosialis tertutup itu baru saja mengalami kekeringan parah, ada kemungkinan uji coba ini adalah cara Korut menuntut negara-negara Barat maupun negara tetangganya mengirim bantuan.
Namun Guru Besar Kajian Asia Timur Universitas Wellington, Bo Zhiyue, meyakini uji coba nuklir tempo hari adalah pesan khusus Pyongyang kepada sekutunya China.
Selama tiga tahun terakhir, kebijakan nuklir Korut sangat dipengaruhi Beijing. Zhiyue meyakini sekarang sang diktator Kim Jong-un berupaya lebih mandiri dalam menentukan kebijakan geopolitik di kawasan.
"Uji coba itu seperti mengatakan pada China bahwa Korut tidak bisa diatur-atur," ujarnya seperti dilansir the Guardian, Kamis (7/1).
Ketika nyaris semua negara menuntut senjata nuklir Korut dilucuti, hanya China dan Rusia sebagai sekutu dekat yang membela rezim Kim Jong-un.
Namun Beijing kini kena getahnya karena tekanan internasional mengarah pada mereka agar berani membujuk Korut menghentikan ambisi nuklirnya. Alhasil, kemarin China akhirnya ikut mengecam uji coba Korut.
"Apa yang dilakukan Korut tidak diinginkan siapapun dan sangat tidak bijaksana," kata Jubir kemenlu China, Hua Chunying, seperti dilansir Reuters.
Kim Jong-un saat berpidato di depan Tentara Rakyat Korut di Pyongyang (c) Daily Mail
Rusia turut mengkritik uji coba nuklir Korut yang dilakukan tanpa koordinasi. "Tindakan provokatif semacam itu hanya akan menggoyang stabilitas di Semenanjung Korea, yang mana kita tahu selama ini sangat rentan mengalami konfrontasi politik maupun militer," kata Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova.
Kim Jong-un memimpin langsung peledakan bom nuklir di Punggye-ri kemarin. Dalam rilis resmi pemerintah Korut, uji coba ini sudah dijadwalkan sejak lama sebagai bagian dari latihan pertahanan negara.
"Senjata ini adalah tahap selanjutnya dari nuklir. Senjata ini dapat menjadi jalan mewujudkan kemenangan revolusioner bangsa Korea," tulis pernyataan pers Pyongyang.
Guardian berhasil mewawancarai warga Pyongyang bernama Song Chol. Dia bangga dan mendukung negaranya menguasai senjata nuklir. Chol yakin Korut terancam oleh invasi Amerika Serikat. "Memiliki bom hidrogen adalah wujud kedaulatan nasional, apalagi AS selalu mengancam kami," ujarnya.
Akibat uji coba bom nuklir pada 6 Januari lalu, Dewan Keamanan PBB langsung menggelar rapat oleh seluruh 15 negara anggota. Rencananya akan ada sanksi baru bagi rezim Pyongyang selain embargo ekonomi selama nyaris satu dasawarsa terakhir.
"Semua uji coba nuklir adalah sebuah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Duta BEsar inggris untuk PBB, Matthew Rycroft yang mengikuti rapat tertutup DK PBB.
[ard]Deretan Kasus Penembakan Massal Terbaru di AS, Angkanya Naik Setiap Tahun
Sekitar 11 Jam yang laluGeorge Soros: Ukraina Bisa Jadi Awal Perang Dunia Ketiga
Sekitar 12 Jam yang laluPelaku Penembakan di Texas Beli Dua Senapan Saat Ulang Tahun ke-18
Sekitar 13 Jam yang laluKasus Cacar Monyet Sudah Sampai di Uni Emirat Arab
Sekitar 15 Jam yang laluPBB Puji Keberhasilan Indonesia Kendalikan Pandemi Covid-19
Sekitar 15 Jam yang laluMarak Penembakan Massal, Betapa Mudahnya Beli Senjata di AS
Sekitar 18 Jam yang laluPenembakan Texas, Joe Biden Perintahkan Pasang Bendera Setengah Tiang Selama 4 Hari
Sekitar 20 Jam yang laluPelaku Penembakan di Texas Tembak Neneknya Sebelum Berangkat ke Sekolah
Sekitar 21 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 12 Menit yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 9 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 10 Jam yang laluMenko Luhut Bakal Audit Perusahaan Kelapa Sawit dan Harus Punya Kantor di Indonesia
Sekitar 12 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 4 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 4 Hari yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 1 Hari yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 1 Hari yang laluPuan Ingatkan Pemerintah: Temukan Formula yang Tepat Sebelum Hapus PPKM
Sekitar 11 Jam yang laluCovid Hari Ini 25 Mei 2022: Kasus Positif dan Aktif Meningkat
Sekitar 12 Jam yang laluPBB Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia: Vaksinasi 270 Juta Populasi Prestasi Besar
Sekitar 14 Jam yang laluPBB Puji Keberhasilan Indonesia Kendalikan Pandemi Covid-19
Sekitar 15 Jam yang laluPakar Nilai Indonesia Belum Bisa Bebas 100 Persen dari Pandemi Covid-19
Sekitar 16 Jam yang laluKasus Covid-19 Mereda, Klaim Asuransi BRI Life Turun 20 Persen
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jokowi Hapus Aturan PPKM? Ini Penjelasan Menko Muhadjir
Sekitar 17 Jam yang laluJemaah Haji 2022 Lebih Sedikit, Kemenag Harap Indeks Kepuasan Naik Tahun Ini
Sekitar 17 Jam yang laluKemenkes Ungkap Syarat yang Harus Diketahui Sebelum Lepas Masker di Tempat Umum
Sekitar 21 Jam yang laluGibran: Jangan Buru-Buru Buka Masker
Sekitar 1 Hari yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 14 Jam yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 21 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami