Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korea Selatan Laporkan Lima Kasus Varian Omicron, Dua di Antaranya dari Nigeria

Korea Selatan Laporkan Lima Kasus Varian Omicron, Dua di Antaranya dari Nigeria Badai salju landa Korea Selatan. ©2021 REUTERS/Kim Hong-Ji

Merdeka.com - Korea Selatan melaporkan lima kasus pertama virus corona varian Omicron, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDA), Rabu.

Temuan itu dilaporkan di tengah lonjakan kasus harian yang memicu kekhawatiran terhadap beban sistem kesehatan di negara itu.

Dua dari lima kasus itu adalah pasangan yang telah divaksin penuh dan dinyatakan positif terinfeksi varian baru tersebut setelah tiba dari Nigeria minggu lalu. Tiga kasus lainnya adalah dua kerabat dan seorang teman dari pasangan tersebut, kata KDCA.

Lonjakan kasus dimulai pada awal November setelah negara itu melonggarkan pembatasan.

Munculnya varian baru Omicron mendorong pemerintah Korsel untuk menghentikan rencana pelonggaran aturan lebih lanjut. Demikian dilansir laman Antara mengutip Reuters, Rabu (1/12).

Korsel juga mengatakan pada Rabu bahwa konferensi pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang semula diharapkan dapat menarik lebih dari 700 orang ke Seoul minggu depan, akan diadakan secara daring.

Negara itu telah menginokulasi lengkap hampir 92 persen penduduk dewasa dan sekarang fokus pada vaksinasi anak-anak dan program booster.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa kasus akan terus meningkat sampai orang yang tidak divaksin memperoleh kekebalan alami melalui infeksi.

"Untuk memperlambat laju gelombang infeksi saat ini, pihak berwenang dapat menurunkan jumlah kasus dengan menerapkan kembali pembatasan sosial," kata Jung Jae-hun, seorang profesor pengobatan preventif di Universitas Gachon.

Korsel mengatakan rumah sakit tengah merawat 723 pasien dengan COVID-19 yang parah. Hampir 90 persen kapasitas ranjang perawatan intensif di ibu kota Seoul dan sekitarnya telah terisi, sementara 842 pasien menunggu untuk giliran masuk.

Asosiasi Medis Korea mendesak pemerintah untuk mendirikan fasilitas perawatan dan mengizinkan perawatan antibodi bagi pasien COVID-19 berisiko tinggi sebelum kondisi mereka menjadi lebih parah.

Pihak berwenang akan menyiapkan sedikitnya 1.300 tempat tidur rumah sakit tambahan pada pertengahan Desember, kata Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Jeon Hae-cheol dalam pertemuan khusus COVID-19.

Lebih dari 84 persen pasien COVID-19 yang sakit parah berusia 60 tahun ke atas. Para ahli telah mengingatkan bahwa tingkat antibodi dari vaksin akan berkurang dan mendesak para lansia untuk mendapatkan suntikan booster.

Korsel mencatat 5.12 kasus baru pada Selasa (30/11), sehingga total infeksi COVID-19 di negara itu mencapai 452.350 kasus dan 3.658 kematian.

Meskipun tingkat rawat inap meningkat, angka kematian di negara itu masih relatif rendah, yaitu 0,81 persen, menurut data pemerintah.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Viral Pria Korea Ungkap 1 Alasan Paling Benci Suara Knalpot Brong di Indonesia 'Ah Berisik Sekali'
Viral Pria Korea Ungkap 1 Alasan Paling Benci Suara Knalpot Brong di Indonesia 'Ah Berisik Sekali'

Bule asal Korea ini bahkan sangat heran apa alasan beberapa masyarakat yang tertarik pada knalpot brong.

Baca Selengkapnya
Peneliti Korea Selatan Inisiatif Membuat Nasi Super yang Diinjeksi Daging Sapi
Peneliti Korea Selatan Inisiatif Membuat Nasi Super yang Diinjeksi Daging Sapi

Peneliti di Universitas Yonsei Korea Selatan berhasil mengembangkan varietas beras baru yang unik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Alasan Stroberi Lokal Indonesia Lebih Asam dan Kecil Dibandingkan Stroberi Korea
Alasan Stroberi Lokal Indonesia Lebih Asam dan Kecil Dibandingkan Stroberi Korea

Stroberi adalah buah subtropis yang membutuhkan suhu & curah hujan tertentu. Ketidakcocokan dengan iklim Indonesia dapat menyebabkan stroberi lokal jadi masam.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Ras Malayan Mongoloid, Begini Perbedaan dengan Ras Lainnya
Ciri-Ciri Ras Malayan Mongoloid, Begini Perbedaan dengan Ras Lainnya

Ciri-ciri ras Malayan Mongoloid dimiliki oleh masyarakat yang umumnya berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan

Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.

Baca Selengkapnya