Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korban Tewas Kerusuhan di India Bertambah Jadi 33 Orang

Korban Tewas Kerusuhan di India Bertambah Jadi 33 Orang Bentrokan aksi protes UU Kewarganegaraan di India. ©REUTERS/Danish Siddiqui

Merdeka.com - Polisi menyampaikan korban tewas akibat kerusuhan berdarah di Delhi, India bertambah menjadi 33 orang pada Kamis (27/2), ketika gerombolan massa terus berkeliaran di jalan-jalan di ibu kota India itu.

Ribuan polisi dan paramiliter berpatroli di pinggiran timur laut Delhi yang terkena dampak untuk mencegah terjadinya letusan kekerasan. Kerusuhan bermula dari penyerangan terhadap massa pengunjuk rasa yang menentang UU Kewarganegaraan Baru India. UU ini dinilai diskriminatif terhadap warga Muslim.

Dikutip dari Alaraby, Jumat (28/2), Direktur Rumah Sakit Guru Teg Bahadur (GTB), Sunil Kumar mengatakan pihaknya mencatat 30 korban meninggal. Sementara kepala dokter di Rumah Sakit Lok Nayak mengatakan tiga orang telah meninggal di sana.

"Mereka semua (di GTB) mengalami luka tembak," kata Kumar kepada AFP.

Kishore Singh, pengawas medis Rumah Sakit Lok Nayak, mengatakan kepada AFP 10 orang masih dalam kondisi kritis. Kerusuhan awal meletus pada Minggu malam. Korban jiwa sampai Rabu dilaporkan 27 orang setelah kerusuhan pecah pada Senin dan Selasa saat kelompok dari organisasi Hindu garis keras bentrok dengan massa pengunjuk rasa yang kebanyakan Muslim.

Kelompok-kelompok yang dipersenjatai dengan golok dan senjata membakar ribuan bangunan dan kendaraan. Menurut daftar dari rumah sakit GTB yang dilihat AFP, para korban adalah campuran baik Hindu dan Muslim, dilihat berdasarkan nama mereka.

Juru bicara kepolisian Delhi, Mandeep Randhawa mengatakan kepada AFP tidak ada "insiden besar" dalam semalam. Kepala petugas pemadam kebakaran kota, Atul Garg mengatakan mereka menerima 19 panggilan darurat.

"Dalam tiga hari terakhir, 230 telepon diterima oleh departemen wilayah itu termasuk insiden pembakaran besar," kata Garg kepada AFP.

Pengunjuk rasa dan para kritikus menilai pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi ingin mengubah India yang sekuler menjadi negara Hindu dengan adanya UU Kewarganegaraan Baru ini.

Kerusuhan juga diduga bermulai dari pidato hasutan sejumlah politikus sayap kanan. Pada Rabu, hakim Pengadilan Tinggi Delhi, S Muralidhar, dengan tajam mengkritik polisi dan meminta mereka untuk menyelidiki politikus BJP karena menyampaikan pidato hasutan kekerasan dan ujaran kebencian.

Akibatnya, Muralidhar dimutasi ke negara bagian lain pada tengah malam. Hal ini pun ramai dikecam di media sosial. Menteri Hukum India, Ravi Shankar Prasad mengatakan itu adalah mutasi rutin.

Reporter Magang : Roy Ridho

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya