Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM Ethiopia: Tentara Eritrea Bunuh Lebih dari 100 Warga Sipil di Tigray

Komnas HAM Ethiopia: Tentara Eritrea Bunuh Lebih dari 100 Warga Sipil di Tigray Anak-anak korban konflik Tigray. ©YASUYOSHI CHIBA/AFP

Merdeka.com - Komnas HAM Ethiopia (EHRC) menyampaikan, tentara Eritrea membunuh lebih dari 100 warga sipil dalam sebuah pembantaian November di wilayah Tigray yang dilanda perang, yang dapat disebut kejahatan terhadap kemanusiaan.

Temuan ini dirilis pada Rabu oleh EHRC yang berafiliasi dengan pemerintah, tetapi penyelidikan independen terpisah oleh Amnesty International dan Human Rights Watch memperkuat temuan pembunuhan yang sama di kota bersejarah Axum.

“Informasi yang dikumpulkan selama penyelidikan awal ini mengonfirmasi bahwa selama dua hari pada 28 November dan 29 November, pelanggaran berat hak asasi manusia telah dilakukan dan di Axum, lebih dari seratus penduduk dibunuh oleh tentara Eritrea," kata komisi itu, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (26/3).

“Karena pelanggaran hak asasi manusia yang berat ini bisa menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan atau kejahatan perang, hal itu menggarisbawahi perlunya penyelidikan komprehensif terhadap situasi hak asasi manusia secara keseluruhan di wilayah Tigray.”

Laporan terbaru muncul setelah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengakui untuk pertama kalinya pasukan Eritrea telah melintasi perbatasan ke Tigray, dan menyatakan mereka mungkin terlibat dalam pelanggaran terhadap warga sipil.

Ethiopia dan Eritrea selalu menyangkal keterlibatan pasukan Asmara dalam konflik tersebut, dan menggambarkan laporan dugaan kekejaman mereka di wilayah tersebut sebagai informasi dan propaganda yang salah.

Pada akhir Februari dan awal Maret, EHRC melakukan misi pencarian fakta ke Axum, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, setelah upaya sebelumnya untuk mencapai kota itu “terhalang oleh situasi keamanan”.

Penjarahan rumah sakit

EHRC mewawancarai puluhan saksi yang mengatakan pasukan Eritrea menembak warga sipil tak bersenjata dan menembaki mereka yang mencoba mengambil jenazah mereka.

“Tentara Eritrea masuk dari pintu ke pintu bertanya kepada para perempuan 'di mana suami atau anak mereka' mengatakan kepada mereka 'agar mengeluarkan putra mereka jika mereka punya',” jelas laporan itu.

Para saksi mata mengungkapkan, mayat dibiarkan di jalanan selama berhari-hari, beberapa menjadi santapan hewan.

Seperti Amnesty dan HRW - yang secara terpisah melaporkan ratusan orang dibantai di Axum - EHRC tidak dapat memberikan jumlah pasti korban tewas. Lembaga ini mengatakan pihaknya masih memverifikasi lebih banyak korban dan menyelidiki dugaan kekejaman lainnya di daerah sekitar Axum.

Dalam laporan itu juga diungkapkan, pasukan Eritrea dan Ethiopia menjarah rumah sakit, bahkan mengambil tempat tidur dan kasur rumah sakit, mengakibatkan kekurangan obat-obatan dan alat kesehatan yang mengakibatkan kematian pasien.

PM Abiy mengirim pasukan ke Tigray pada 4 November setelah dia menyalahkan partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray, atas serangan terhadap kamp-kamp tentara federal.

Dia mengumumkan pertempuran pada akhir November dengan pengepungan ibu kota regional, Mekelle, tetapi laporan pemerkosaan, pembunuhan dan penjarahan yang meluas oleh pasukan Ethiopia dan Eritrea telah mendorong seruan dilakukan penyelidikan.

PBB, di antara anggota komunitas internasional lainnya, telah mendesak pasukan Eritrea untuk mundur dari Tigray.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa  Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.

Baca Selengkapnya
Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis

Baca Selengkapnya
Trah Militer Keluarga Sarwo Edhie, Kolonel Danang Sepupu AHY Baru Saja Naik Pangkat di TNI

Trah Militer Keluarga Sarwo Edhie, Kolonel Danang Sepupu AHY Baru Saja Naik Pangkat di TNI

Sosok sepupu AHY yang melanjutkan trah militer di keluarga Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.

Baca Selengkapnya
India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.

Baca Selengkapnya