Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Klaim Jadi Sasaran Pembunuhan, Eks Agen Intelijen Gugat Pangeran MBS di Amerika

Klaim Jadi Sasaran Pembunuhan, Eks Agen Intelijen Gugat Pangeran MBS di Amerika pangeran muhammad bin salman di kampus MIT Amerika Serikat. ©AP

Merdeka.com - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) dipanggil oleh pengadilan Amerika Serikat (AS) atas gugatan oleh mantan agen intelijen Saudi yang dilaporkan menjadi sasaran dalam upaya percobaan pembunuhan.

Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia mengeluarkan panggilan pada Jumat, sehari setelah Saad al-Jabri mengajukan gugatan yang menuduh Pangeran MBS mengirim regu pembunuh ke Kanada untuk mencoba membunuhnya.

Panggilan tersebut merupakan pemberitahuan resmi dari gugatan, yang diberikan kepada orang yang dituntut.

Al-Jabri, yang tinggal di Kanada, dilaporkan di bawah perlindungan ketat polisi dan penjaga keamanan swasta, mengklaim bahwa kedekatannya dengan komunitas intelijen AS dan pengetahuan mendalam tentang agenda pangeran telah menjadikannya salah satu target utama calon raja tersebut.

"Beberapa tempat menyimpan informasi yang lebih sensitif, memalukan dan memberatkan tentang Terdakwa bin-Salman lebih dari pikiran dan ingatan Dr. Saad - kecuali mungkin rekaman yang dibuat oleh Dr. Saad untuk mengantisipasi pembunuhannya," bunyi gugatan tersebut, dikutip dari Aljazeera, Selasa (11/8).

Arab Saudi, yang telah mengeluarkan surat merah Interpol untuk memulangkan Al Jabri ke Arab Saudi, telah mendesak negara-negara lain untuk memulangkan Al Jabri, menuduh mantan perwira senior intelijen itu melakukan korupsi.

Panggilan tersebut, yang menyebutkan 12 orang selain Pangeran MBS menambahkan: "Jika Anda gagal menanggapi, keputusan otomatis akan dilaksanakan terhadap Anda atas bantuan yang diminta dalam gugatan".

Gugatan tersebut menegaskan bahwa MBS telah memerintahkan penahanan dua anak Al-Jabri, yang hilang dari rumah mereka di ibu kota Riyadh pada pertengahan Maret, dan bahwa kerabat lainnya juga telah ditangkap dan disiksa "semua dalam upaya untuk memancing Dr Saad agar kembali ke Arab Saudi untuk dibunuh ".

Tuduhan dalam gugatan tersebut merupakan tuduhan yang belum terbukti.

"MBS sekarang akan dengan penuh semangat melobi Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk mengeluarkan apa yang disebut surat pemberitahuan imunitas," kata Bruce Fein, mantan wakil jaksa agung AS, kepada Aljazeera.

"Ini adalah ranah hukum yang agak aneh, tetapi meminta pengadilan untuk membatalkan kasus tersebut karena akan mengganggu hubungan luar negeri AS dan hubungan dengan kepala negara atau pejabat tinggi," lanjutnya.

"Tapi itu berarti (pemilihan umum AS) November akan menjadi kritis bagi Arab Saudi. Saya dapat menjamin Anda sekarang bahwa Arab Saudi dan putra mahkota sedang berbicara dengan Pompeo dan Trump meminta mereka mengeluarkannya dari (masalah) ini."

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil

Menkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil

Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.

Baca Selengkapnya
Pengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag

Pengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag

Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
PKB Usung Misi Perubahan di Pilkada Serentak 2024, Bakal Kampanye Ala Slepet Imin dan Desak Anies

PKB Usung Misi Perubahan di Pilkada Serentak 2024, Bakal Kampanye Ala Slepet Imin dan Desak Anies

"Perubahan yang diusung Gus Muhaimin Iskandar bersama Mas Anies dalam Pilpres 2024 menjadi misi PKB dalam Pilkada serentak," kata Huda

Baca Selengkapnya
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Kirim Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Pencoblosan Surat Suara di Malaysia

TKN Prabowo-Gibran Kirim Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Pencoblosan Surat Suara di Malaysia

TKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu

Baca Selengkapnya
AS Ungkap Pejabat Indonesia Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Kementerian Kelautan dan Perikanan Jawab Begini

AS Ungkap Pejabat Indonesia Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Kementerian Kelautan dan Perikanan Jawab Begini

SAP melalui agen-agen tertentu terlibat dalam skema untuk menyuap pejabat Indonesia guna mendapatkan keuntungan bisnis.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya