Kisah Militan ISIS Berdarah Arab Israel yang Tak Diakui Negaranya (Bagian 3-Habis)
Merdeka.com - Mohammed Khalid, warga Arab Israel yang menjadi anggota ISIS kini ditahan di penjara Kurdi Irak. Pemerintah Israel tak mengakuinya sebagai warga negara. Keluarganya menduga Khalid yang dulu sangat sekuler terkena radikalisasi sehingga kabur ke Suriah bergabung dengan ISIS. Kepada jurnalis The National, Jack Moore, Khalid mengisahkan perjalanannya kabur dari Israel ke Suriah.
Khalid ditahan di penjara Sulaymaniyah, di dalam sebuah ruang isolasi. Dia dinilai tahanan yang berbahaya. Setiap keluar ruangan, matanya ditutup.
Khalid membela aksi perbudakan, pemerkosaan, dan pemenggalan tawanan Barat yang membuat ISIS terkenal sekitar 2014 lalu. Dia mengaku tak tahu soal jurnalis Amerika, James Foley yang pembunuhannya disiarkan langsung ISIS.
"Kalau mereka ditangkap, mereka dibunuh; itu saja. Tidak ada yang namanya dia jurnalis. Jika dia seorang jurnalis atau tentara, bagi kami itu sama saja," jelasnya.
Soal perbudakan, dia mengklaim berkaitan dengan perintah agama. Jika tawanannya menolak masuk Islam, maka dia akan dibunuh dan istrinya atau anak-anaknya akan dijadikan budak.
ISIS Bakal Makin Kuat
Setelah kematian pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi dan kehilangan wilayah kekuasaan di Irak dan Suriah, sejumlah anggota ISIS minta dipulangkan dari penjara Timur Tengah. Dalam wawancara pada Juli dengan BBC Arab, anggota ISIS keturunan Arab Israel lainnya, Sayyaf Sharif Daoud, memohon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memulangkannya. Tapi Khalid tidak meminta repatriasi.
"Itu bagus. Saya senang," katanya tentang penolakan Israel.
"Mereka membohongi saya (di Baghdad). Mereka mengatakan intelijen Israel tertarik sama saya; kamu akan kembali ke Israel. Itu hari terburuk dalam hidup saya," jelasnya.
Saat mendengar kabar kematian Baghdadi, Khalid biasa-biasa saja. Menurutnya ISIS akan kembali bangkit dan menjadi lebih kuat.
"Kalau Baghdadi tewas, itu hal yang biasa. Banyak pemimpin terbunuh, tapi jihad berlanjut. Saya bisa meyakinkan Anda, dalam beberapa bulan, bukan tahun, ISIS akan kembali mendapatkan kekuatannya. Akan menjadi lebih besar. Kita tahu apa yang bakal terjadi. Perang besar," kata dia.
Pejabat Kurdi memperkirakan ribuan anggota ISIS masih berada di wilayah pegunungan Irak. Khalid mengingatkan ISIS akan memanfaatkan gesekan antara AS, Iran, Rusia dan Turki di Timur Tengah untuk menciptakan wilayah yang jauh lebih besar, sebesar Inggris.
Tak Ada Penyesalan
Khalid mengaku sama sekali tidak menyesal. Dia mengaku bakal tetap bergabung dengan ISIS setelah dibebaskan."Pastinya," ujarnya mantap.Pandangan radikal Khalid kemungkinan menjadi alasan utama kenapa Israel tidak ingin dia kembali, bahkan tak mengakuinya sebagai warga negara Israel.
Perlakuan Baik
Khalid mengatakan pihak berwenang Kurdi memperlakukannya dengan baik. Dia mendapat jatah makan tiga kali sehari dan jatah ke toilet. Tapi dia bergumam dan tertawa gugup ketika membahas penjara dan menggambarkan selnya, yang sangat sempit.Ketika ditanya setelah wawancara apakah lumrah menahan seseorang di sel isolasi selama itu, seorang anggota keamanan penjara berterus terang tentang kondisi Khalid: "Apa yang Anda ingin kami lakukan? Menempatkannya di hotel bintang lima? Jika dia keluar, dia akan membunuh kita semua."Ini adalah taktik keras yang pernah digunakan oleh kelompok itu sendiri. ISIS menahan pria di sel isolasi di dalam stadion sepak bola Raqqa, dan diyakini bahwa Al Baghdadi pernah menahan sandera AS Kayla Mueller dalam kondisi yang sama.
Keluarga Ingin Khalid Dihukum di Israel
Keluarga Khalid membahas rencana memulangkan Khalid dari sudut pandang hukum dan moral."Jika dia mati, akan lebih baik baginya daripada berada dalam situasi ini," kata Tala, adik perempuannya.Keluarganya setuju dia harus diadili, tapi berharap diadili dan dihukum di Israel, tempat dia dilahirkan dan dibesarkan."Kalaupun itu harus 10 tahun, 15 tahun di penjara, itu lebih baik. Setidaknya kami tahu dia di mana," kata Mousa, ayah Khalid.Keluarga jarang membahas soal Khalid, baik di antara mereka maupun dengan media, karena akan menghidupkan kenangan lama. Tapi mereka bersedia angkat bicara kepada The National dengan harapan pemerintah Israel bisa memulangkannya untuk diadili."Mereka harus membawanya pulang; mereka harus mengembalikannya, dan menghukumnya sebagai warga Israel," ujar Mousa.Karena Irak tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, keluarga Khalid tak bisa berkunjung ke Irak utara untuk membesuk Khalid. Irak tak mengakui Israel sebagai negara.Tala mengatakan jika bertemu Khalid, dia akan membawakannya es krim vanila kesukaan mereka.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaJurnalis Yahudi Blak-blakan Akui Brigade Al-Qassam Tak Takut Mati, Beda dengan Tentara Israel yang Ketakutan
Militer Israel diduga kalah berani dengan Brigade Al-Qassam waktu bertempur. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaBermakna Negatif, Kata "Israeled" Resmi Tercantum Dalam Kamus Online, Ini Artinya
Konotasi kata baru "israeled" ini negatif, mengacu pada tindakan Israel di Palestina, tanah jajahannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lagi Kencing, Tentara Israel Kabur Terbirit-birit 'Diserang' Granat Asap
Momen kocak tentara Israel yang lari ketakutan waktu dikerjain temannya saat sedang kencing. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Akui Tembak Mati Tiga Tawanan Israel di Gaza karena Dikira Ancaman
Militer Israel Akui Tembak Mati Tiga Tawanan Israel karena Dikira Ancaman
Baca SelengkapnyaDetik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit
Sebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.
Baca SelengkapnyaIsrael Bunuh Enam Anak-Cucu Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Hari Idulfitri, Dibom Saat Silaturahmi ke Rumah Keluarga
Haniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael Kaget Hamas Punya Peta Rinci Perbatasan, Termasuk Posisi Tentara dan Pangkalan Militer
Israel Kaget Hamas Punya Peta Lengkap Perbatasan, Termasuk Posisi Tentara dan Pangkalan Militer
Baca SelengkapnyaBanyak Pemuda Israel Tolak Ikut Wajib Militer dan Perangi Palestina, Alasannya Bikin Haru
Mereka yang menolak ikut wajib militer terancam dipenjara.
Baca Selengkapnya