Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Qaddafi pernah berencana hancurkan Saudi

Qaddafi pernah berencana hancurkan Saudi Muammar Khadafi. alarabiya.net

Merdeka.com - Mantan Presiden Libya Muammar Qaddafi ternyata pernah merencanakan serangan terhadap Arab Saudi. Qaddafi dilaporkan juga merekrut milisi bersenjata yang digunakan untuk menjalankan aksi terorisme di Negeri Dua Kota Suci itu.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (21/2), hal ini terungkap setelah beberapa dokumen yang menyatakan hal itu bocor dan dilansir di surat kabar Asharq al-Awsat. Para pasukan yang direkrut Qaddafi termasuk kelompok Al-Qaidah yang aktif beroperasi di Somalia, Yaman, dan Irak.

Salah satu dokumen yang dilansir koran itu menunjukkan Qaddafi terlihat memecah pasukan bersenjatanya menjadi tiga kelompok. Kelompok-kelompok itu dimaksudkan untuk meruntuhkan Kerajaan Saudi mulai dari bagian timur laut, barat laut, dan selatan. Menurut dokumen itu, penyerangan akan dilakukan terhadap Ibu Kota Riyadh dan kota lainnya seperti Jeddah, Jazan, dan Asser.

Dokumen menjelaskan kelompok yang beroperasi di wilayah selatan terdiri dari enam ribu pria bersenjata. Jumlah ini diduga masih akan terus bertambah hingga 13 ribu pasukan dengan bantuan dari beberapa suku di Yaman.

Dokumen itu juga menyebut, anggota-anggota suku di Yaman telah menunjukkan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan Al-Qaidah untuk menjalankan rencana Khadafi dan menyerang Arab Saudi.

Salah satu dokumen mengatakan salah satu partai di Libya tidak disebutkan namanya menjadi penyalur pasukan bersenjata dari Somalia ke Yaman. Partai ini juga bertugas untuk membantu para milisi ini masuk Saudi.

Namun, tantangan terbesar Khadafi dalam membentuk pasukan ini adalah biaya yang sangat tinggi. Menurut dokumen itu, salah satu kelompok menuntut Qaddafi Rp 58,2 miliar, lainnya bahkan meminta Rp 174 miliar kepada Qaddafi. Sedangkan kelompok milisi asal Irak meminta Rp 67,9 miliar dan kelompok bersenjata yang terdiri dari anggota suku Yaman dan Al-Qaidah dilaporkan meminta Rp 67,9 miliar.

Selain itu, biaya untuk melatih para milisi dari Somalia diperkirakan mencapai Rp 97 miliar. Sementara biaya untuk memberi persenjataan kepada seribu milisi diperkirakan menelan biaya Rp 72,7 miliar.

Menurut dokumen itu, tindakan ini ditujukan untuk menyuplai kelompok milisi dengan berbagai senjata, termasuk granat berpeluncur roket, senapan tangan, peledak nirkabel, dan perangkat komunikasi.

Para agen intelijen Libya dilaporkan menjadi penanggung jawab untuk mengawasi aktivitas para milisi ada di Arab Saudi. Para agen ini juga bertugas untuk mengidentifikasi target dan mengumpulkan informasi dari tentara Saudi.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Investigasi Sebut UEA Rekrut Al-Qaeda dan Tentara Bayaran AS untuk Operasi Pembunuhan di Yaman

Hasil Investigasi Sebut UEA Rekrut Al-Qaeda dan Tentara Bayaran AS untuk Operasi Pembunuhan di Yaman

Kelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik

Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik

Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan

Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan

Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"

Baca Selengkapnya
Detik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit

Detik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit

Sebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.

Baca Selengkapnya
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat Singgah di Jeddah Usai Kirim Bantuan ke Palestina, Satgas Beragama Muslim Dapat Hadiah Spesial

KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat Singgah di Jeddah Usai Kirim Bantuan ke Palestina, Satgas Beragama Muslim Dapat Hadiah Spesial

Prajurit satgas pembawa bantuan kemanusiaan Palestina dapat hadiah umroh saat perjalanan pulang ke tanah air. Berikut informasinya.

Baca Selengkapnya
Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza

Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza

Di balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.

Baca Selengkapnya
Cek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi

Cek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi

Kementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Saleh al-Arouri, Pemimpin Hamas di Tepi Barat yang Dibunuh Israel

Mengenal Saleh al-Arouri, Pemimpin Hamas di Tepi Barat yang Dibunuh Israel

Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al-Qassam.

Baca Selengkapnya