Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketika Para Pakar Bantah Trump: Butuh Keajaiban Vaksin Covid-19 Tersedia Akhir 2020

Ketika Para Pakar Bantah Trump: Butuh Keajaiban Vaksin Covid-19 Tersedia Akhir 2020 Donald Trump. ©2019 AFP Photo

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berulang kali melontarkan vaksin virus Corona bisa tersedia dalam hitungan bulan, hal yang dibantah oleh para pakar kesehatan ternama dan veteran pengembang vaksin yang mana mereka mengatakan hanya keajaiban yang bisa membuat vaksin bisa tersedia secepat itu.

"Kita akan berhasil menyediakannya (vaksin) pada akhir tahun jika kita bisa, mungkin sebelum itu," kata Trump pada Jumat, dilansir dari NBC News, Sabtu (16/5).

"Pengembangan vaksin terlihat sangat menjanjikan, sebelum akhir tahun," kicau Trump di Twitter pada Kamis.

"Menurut saya vaksin sudah ada akhir tahun ini," ulangnya lagi kepada wartawan hari itu.

Namun para pakar mengatakan, pengembangan, pengujian, dan produksi vaksin untuk masyarakat setidaknya masih memerlukan waktu 12 sampai 18 bulan, bisa lebih cepat kecuali ada keajaiban.

"Menurut saya memungkinkan vaksin tersedia tahun depan, pertengahan atau akhir tahun. Tapi ini belum pernah terjadi sebelumnya, jadi tak bisa diprediksi," jelas profesor di Fakultas Kedokteran Perelman Universitas Pennsylvania, Dr Paul Offit, yang juga Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia.

Offit menghabiskan 26 tahun mengembangkan vaksin untuk rotavirus, penyakit gastrointestinal masa kanak-kanak yang umum dan berbahaya, sebelum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada 2006.

Dia mengatakan, pengembangan vaksin biasanya memakan waktu puluhan tahun, tetapi upaya untuk melawan Covid-19 berlangsung cepat - diteliti oleh para ilmuwan, perusahaan obat-obatan dan sejumlah negara dan didukung WHO - untuk melawan ancaman virus corona baru yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan menghancurkan ekonomi di seluruh dunia.

Virus corona pertama kali dilaporkan China pada akhir 2019 dan menyebar dengan cepat. Para ilmuwan mulai mengerjakan vaksin pada awal 2020, dan uji coba klinis pertama di AS dimulai pada Maret.

Sebuah Keajaiban

Profesor di Universitas Emory dan juga Wakil Direktur Pusat Vaksin Emory, Walter Orenstein mengatakan, vaksin bisa tersedia dalam waktu kurang dari setahun merupakan sebuah keajaiban.

Meskipun secara teknis memungkinkan, namun tetap tidak mungkin.

"Ada banyak hal yang bisa salah," kata Orenstein.

Stanley Plotkin, yang menciptakan vaksin rubella pada tahun 1964, mengatakan mengembangkan vaksin dalam satu tahun sampai setengah tahun "layak," tetapi tergantung pada kemanjuran vaksin yang saat ini sedang dikembangkan dan pada kemampuan untuk memproduksi secara massal.

"Dalam keadaan terbaik, kita harus memiliki vaksin - atau katakanlah vaksin - antara 12 dan 18 bulan," katanya.

"Apakah keadaan itu akan menjadi yang terbaik atau tidak, kita tidak tahu."

Proses Lisensi

Karena sifat pandemi yang parah, ketiga pakar berharap vaksin akan diberikan otorisasi penggunaan darurat dan digunakan sebelum dilisensikan oleh FDA, karena lisensi biasanya memakan waktu bertahun-tahun untuk melakukan studi populasi besar yang diperlukan untuk membuktikan keamanannya.

Offit mengatakan, uji coba vaksin Institut Kesehatan Nasional AS diharapkan akan dimulai pada Juli. Dengan beberapa vaksin diuji sekaligus, ia mengatakan tujuannya adalah agar pada akhir tahun didapatkan beberapa indikasi keampuhan vaksin.

Ada 110 vaksin yang sedang dikembangkan secara global pada 11 Mei, menurut WHO. Delapan berada dalam uji klinis.

Para ahli mengatakan mereka ingin menunggu dan melihat.

“Salah satu hal yang saya pelajari dalam hidup yang panjang adalah tidak membuat prediksi, jadi saya pikir semua memiliki kemungkinan bisa berhasil,” kata Plotkin.

Tak Ada Jaminan Keberhasilan

Plotkin, Offit dan Orenstein mengatakan penelitian dan anggaran yang digelontorkan untuk menemukan vaksin viruals corona belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi memperingatkan tak ada jaminan keberhasilan.

"Vaksin tidak selalu berhasil," ujar Orenstein.

Offit mengatakan, mencapai garis finis dengan vaksin rotavirus yang ia ciptakan adalah momen emosional.

“Ini lebih seperti perasaan lega yang luar biasa. Tidak begitu menyenangkan," katanya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya