Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry kemarin mengatakan negara-negara di dunia Arab telah menawarkan bantuan dana untuk intervensi militer Amerika demi menghancurkan rezim Presiden Basyar al-Assad di Suriah.

"Sehubungan dengan negara-negara Arab yang menawarkan untuk menanggung biaya dan membantu, jawabannya adalah iya," kata Kerry saat melakukan sidang dengan anggota parlemen Amerika, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (5/9). "Mereka memiliki itu. Penawaran itu sudah ada di meja."

Kerry, yang saat itu turut diprotes oleh pegiat anti-perang yang duduk di belakang dia sambil mengangkat tangan mereka telah dicat merah, menolak untuk menjelaskan negara-negara mana saja yang telah mengusulkan untuk membuka dompet mereka.

Anggota parlemen yang mewakili Negara Bagian Florida dari Partai Republik, Ileana Ros-Lehtinen, meminta Kerry untuk memberi keterangan terkait biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanakan serangan di Suriah itu, jika Kongres memberikan wewenang.

"Menindaklanjuti resolusi penggunaan kekuatan, operasi itu berpotensi menelan biaya miliaran," ujar Lehtinen.

Namun, Kerry mengatakan negara-negara lain yang melihat Assad sebagai kekuatan yang membuat tidak stabil di kawasan itu telah mengusulkan untuk menutupi biaya.

"Bahkan, beberapa dari mereka mengatakan jika Amerika siap untuk melakukan semua hal dengan cara yang telah kita lakukan sebelumnya di tempat lain, mereka siap mendanai biayanya," jelas Kerry.

Kerry juga dengan cepat mengklarifikasi bahwa Pentagon tidak berencana untuk melakukan kegiatan di Timur Tengah dengan harapan mengumpulkan sumbangan.

"Sudah jelas hal itu tidak ada di dalam kartu dan tidak ada seorang pun berbicara tentang hal ini. Tetapi mereka berbicara tentang keseriusan agar pekerjaan ini selesai," ujar Kerry.

Washington menuduh rezim Presiden Suriah Basyar al-Assad telah melancarkan serangan gas sarin pada 21 Agustus lalu terhadap warga di pinggiran Ibu Kota Damaskus, di mana dari laporan intelijen Amerika menyatakan sekitar 1.400 orang tewas akibat serangan itu.

Presiden Amerika Barack Obama telah menegaskan bahwa rezim Assad telah melewati batas terhadap penggunaan senjata mengerikan seperti itu dan harus dihukum, serta kemampuan militernya harus dirusak.