Merdeka.com - Otoritas keamanan Israel menahan sekitar 22 orang terduga pelaku pembakaran yang menghanguskan hutan di berbagai daerah tengah dan utara negeri tersebut sejak Selasa pekan lalu. Satu dari 22 orang tersangka adalah warga Palestina.

New York Times Senin (28/11) melaporkan, Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan menyebut pihaknya sudah menemukan bukti ada kesengajaan dalam kebakaran itu. Semetara itu, Erdan menyebutkan barang bukti berupa bahan bakar bensin yang digunakan untuk menyulut api dan membakar hutan di Zikhron Yaaqov.

Pria asal Yerusalem juga dilaporkan sudah ditangkap akibat tuduhan pembakaran.

"Kesimpulannya, ini adalah pembakaran disengaja," kata Erdan akhir pekan lalu.

"Siapapun yang melakukan pembakaran tidak berhak menjadi warga Israel, status kewarganegaraan mereka akan dicabut," ujar Menteri Kebudayaan Israel, Miri Regev.

Sesaat setelah kebakaran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut tindakan itu dilakukan oleh teroris. Dia berjanji akan menghukum mereka yang terlibat dalam kebakaran tersebut.

"Setiap kebakaran pasti disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan seseorang. Dan ini pasti ulah teroris. Kami tentu akan memberikan hukuman berat untuk siapapun yang mencoba membakar seluruh wilayah Israel," kata Netanyahu.

Kebakaran yang terjadi di wilayah tengah dan utara Israel terjadi sejak Selasa dan semakin parah pada Kamis lalu. Hal ini dipicu cuaca kering dan angin timur yang kuat.

Ratusan warga di sejumlah kota seperti Haifa, Yerusalem dan Galilea dievakuasi dari lokasi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran baru berhasil menjinakkan api pada Jumat malam.

Sejumlah negara seperti Yunani, Siprus, Kroasia, Turki dan Rusia menawarkan bantuan untuk memadamkan kobaran api.