Kemlu sebut 42 persen warga Indonesia khawatir dengan kedatangan pengungsi
Merdeka.com - Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri, Achsanul Habib menyebutkan 42 persen warga Indonesia khawatir terhadap arus masuk pengungsi dan pencari suaka. Ia merujuk pada hasil survei yang dilakukan Pew Research Center pada tahun 2017.
Tak hanya Indonesia, lembaga riset independen asing itu juga melakukan survei yang sama di sejumlah negara berbeda. Hasilnya menunjukkan tingkat presentasi yang berbeda.
Seperti negara ASEAN lainnya, hasil survei menunjukkan hanya 21 persen masyarakat Vietnam yang khawatir dengan adanya isu tersebut.
"Sedangkan 46 persen warga di Filipina mengaku concern dengan adanya pengungsi dan para pencari suaka," ujar Habib dalam forum penanganan pengungsi yang diselenggarakan di Hotel Gren Alia, Jakarta, Kamis (26/4).
Selain itu, negara-negara yang dekat jalur pengungsi dan sebagai tempat tujuan pengungsi cukup tinggi seperti Hungaria dan Yunani dan beberapa negara Eropa hampir mendekati 70 persen.
Walau begitu hasil survei negara ressttlement seperti Amerika Serikat dan Australia, tidak lebih dari 40 persen.
Banyaknya pengungsi yang datang membuat banyak negara akhirnya mengubah kebijakan publik. Selain itu, muncul tren phobia di kalangan masyarakat setempat, seperti di Eropa yang phobia terhadap Islam.
Namun Habib menjelaskan, dari hasil survei tersebut yang menjadi kekhawatiran utama orang Indonesia adalah isu terorisme.
Menurut data UNHCR pengungsi yang berada di Indonesia berasal dari Suriah, Irak, Afghanistan, Somalia, Myanmar dan Sri Lanka.
"Walau Indonesia belum memperbaharui perjanjian pengungsi dengan PBB, Pemerintah Indonesia berkomitmen akan membantu pengungsi yang datang dan membutuhkan pertolongan," kata Habib.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia
Fenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnya