Keluarga penumpang Malaysia Airlines datangi bandara Beijing
Merdeka.com - Maskapai Malaysia Airlines mengatakan pihaknya telah menghubungi keluarga penumpang di penerbangan MH 370 dan telah mendirikan fasilitas pendukung bagi mereka yang keluarganya ada di pesawat itu.
"Fokus maskapai adalah untuk bekerja dengan tanggap darurat dan otoritas serta memobilisasi dukungan penuh," tulis pernyataan maskapai Malaysia Airlines, seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (8/3).
"Pikiran dan doa kami bersama dengan semua penumpang dan awak serta anggota keluarga mereka," lanjut pernyataan itu.
Anggota keluarga yang tertekan juga mulai berkumpul di bandar udara Beijing, China, pada hari ini.
"Saya sini sejak pukul 7.00 (waktu setempat). Pada awalnya saya pikir pesawat hanya tertunda seperti biasanya, jadi saya datang kemudian, saya hanya menunggu dan menunggu," kata Chang Ken Fei, seorang warga Malaysia menunggu di bandara Beijing. Dia menunggu teman-temannya.
"Saya bertanya kepada mereka apa yang terjadi, tetapi mereka hanya mengatakan 'kita tidak tahu'," ujar dia.
Nasib pesawat Malaysia Airlines (MAS), MH370 yang dilaporkan hilang akibat terputus hubungan pada Sabtu (8/3) dinihari pukul 2.40 pagi tadi masih belum diketahui. CEO MAS Ahmad Jauhari Yahya mengatakan, operasi pencarian dilakukan di lokasi terakhir pesawat yaitu 120 mil nautika dari Kota Bharu. Pesawat ini terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing, China.
"Spekulasi konon pesawat ini selamat mendarat di Nanming di China juga tidak benar," ujar Jauhari Yahya dikutip Utusan.
"Kita telah menggerakkan operasi mencari dan menyelamatkan dengan pasukan keselamatan Malaysia dan Vietnam," imbuhnya.
Ahmad Jauhari juga berkata, menara kontrol tidak menerima panggilan darurat dari pesawat. Demikian juga tidak ada laporan cuaca buruk saat pesawat hilang. Pernyataan Ahmad Jauhari ini disampaikan dalam jumpa pers di Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
Berikut perincian penumpang di MH370 berdasar kewarganegaraan:
China 152 (termasuk 1 bayi)
Malaysia 38
Indonesia 12
Australia 7
Prancis 3
Amerika Serikat 3 (termasuk 1 bayi)
Selandia Baru 2
Ukraina 2
Kanada 2
Rusia 1
Italia 1
Taiwan 1
Belanda 1
Austria 1
Pesawat tersebut diterbangkan oleh Kapten Zaharie Ahmad Shah (53), yang berpengalaman dengan 18.365 jam terbang dan bergabung dengan MAS sejak 1981. Zaharie dibantu oleh copilot Fariq Ab. Hamid (27).
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kebiasaan ini sering membuat jadwal penerbangan di China delay.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaAkibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca SelengkapnyaMaskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaBiasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaUmumnya, beberapa maskapai menggratiskan berat bagasi di bawah 10 kilogram. Selebihnya, penumpang akan membayar biaya tambahan pada saat check-in di counter.
Baca Selengkapnya