Kelompok radikal hancurkan makam penyebar Islam di Timbuktu
Merdeka.com - Kelompok militan radikal Ansar Dine kemarin menghancurkan tujuh makam para wali penyebar agama Islam di Kota Timbuktu, Mali, pesisir Barat Benua Afrika. Tindakan mereka dikecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dianggap setara kejahatan perang.
Tiga makam besar dari gunungan pasir ini dihancurkan oleh ratusan anggota Ansar Dine menggunakan kapak dan senapan AK-47. Juru bicara kelompok militan itu, Sanda Ould Boumama, menyatakan bangunan makam para wali melanggar syariat Islam. "Kami akan menghancurkan setiap (makam) seperti ini tanpa kecuali. Kami tidak akan berhenti sampai syariat ditegakkan sepenuhnya di Timbuktu," ujar dia dua hari lalu, seperti dilansir BBC, Senin (2/7).
Timbuktu adalah kota yang amat terkenal sebagai pusat peradaban Islam kuno paling maju di masanya, menyaingi Mesir. Makam-makam para wali yang dituding melanggar syariat itu adalah para tokoh agama ketika Raja Mansa Musa berkuasa pada periode 1300-an. Kota ini juga menyandang status kota pertama di dunia yang memiliki universitas, lebih tua dari universitas Oxford di Inggris.
Sejak kekacauan politik melanda wilayah utara Mali, kelompok Ansar Dine menyatakan bakal menegakkan syariat Islam. Makam para wali dan bangunan-bangunan di sekitarnya dianggap syirik.
Badan Pendidikan PBB, UNESCO, mengecam tindakan militan Ansar Dine yang merusak peninggalan sejarah itu. Jaksa Mahkamah Internasional Fatou Bensouda menyatakan aksi para militan itu masuk kategori kejahatan perang karena melanggar undang-undang internasinal soal cagar budaya ayat 8.
"Berdasarkan aturan hukum itu, Mali berhak dibantu kekuatan internasional untuk menghentikan perusakan benda cagar budaya. Kami menuntut pihak perusak menghentikan aksinya," ujad Bensouda di Kota Den Haag, Belanda.
Menanggapi kecaman dunia interasional, Boumama tidak peduli. "Semua ini haram menurut agama. UNESCO itu siapa?" ujar pentolan Ansar Dine ini. Mereka bahkan bersiap menghancurkan tiga masjid kuno lain dengan alasan serupa.
Serangan Timbuktu ini mengulang tragedi penghancuran situs sejarah yang pernah terjadi di Afghanistan. Pada 2001, Taliban menghancurkan belasan patung Buddha raksasa di kawasan Lembah Bamiyan karena dianggap bisa menyesatkan iman rakyat negeri bekas jajahan Uni Soviet itu.
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Banyak yang Tahu Takjil Ini Juga Khas dari Bali, Wajib Coba Bikin Ketagihan
Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaMenistakan Agama dan Hina Ulama, Pria Asal Gowa Ditangkap
Z merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaKetum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca Selengkapnya