Kelebihan penumpang jadi sebab kapal bermuatan WNI tenggelam
Merdeka.com - Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno mengatakan, penyebab kapal berpenumpang warga negara Indonesia tenggelam lantaran jumlah penumpang yang melebihi batas.
Kapal pembawa imigran asal Tanah Air ini bertolak dari Sabak Bernam di Selangor, Malaysia, menuju ke Sumatera, subuh hari ini.
Dubes Herman mengatakan dari laporan nelayan, kapal kecil itu berpenumpang 100 orang.
"Kapal tersebut maksimal berpenumpang 70 orang, sementara dari laporan nelayan ada 100 orang yang ikut dalam kapal. Sudah jelas, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas ini yang dipercaya jadi penyebab tenggelamnya kapal," kata dia kepada merdeka.com, Kamis (3/9).
Sebanyak 14 orang ditemukan tewas, 13 di antaranya wanita. Sementara korban selamat mencapai 15 orang, 14 pria dan seorang wanita. Korban hilang saat ini masih terus dicari.
"Operasi pencarian masih berlangsung dan akan diberlakukan 3 hari dengan mengerahkan tujuh kapal dan satu helikopter," jelas Dubes Herman.
Satuan Keamanan KBRI Kuala Lumpur juga terus melakukan koordinasi dengan pihak keamanan laut (APMM) setempat.
"Satgas sudah mengirim tim yang dalam perjalanan menuju kantor polisi Hutan Melintang untuk bertemu dengan korban selamat," tutur dia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaAda 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaSubsidi tiket gratis lebih efisien dibandingkan skema sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca Selengkapnya