KBRI Manila diberi akses konsuler cek WNI yang ditangkap di Marawi
Merdeka.com - Pemerintah Filipina telah memberikan pemberitahuan resmi kepada Indonesia tentang penangkapan seorang WNI diduga bergabung dengan kelompok pro-Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Marawi. WNI itu bernama Muhammad Ilhan Syahputra (23) yang berasal dari Medan, Sumatera Utara.
"KBRI telah menerima notifikasi konsuler dari otoritas Filipina terkait ditangkapnya Ilham Syahputra pada Jumat lalu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nassir atau akrab disapa Tata melalui pesan singkat diterima merdeka.com, Senin (6/11).
Selain itu, pemerintah Filipina pun sudah memberi akses kepada pihak berwenang untuk melakukan verifikasi sendiri terhadap WNI tersebut.
"Pada Jumat sore lalu, Wakil Duta Besar RI dan Atase Polisi telah mendapat akses konsuler untuk melakukan interview terhadap WNI tersebut agar bisa menentukan status kewarganegaraan yang bersangkutan," papar Tata.
Dari hasil wawancara tersebut, tersangka sudah mengakui bahwa dirinya merupakan warga negara Indonesia.
"Dari hasil interview sementara yang bersangkutan menyampaikan berasal dari Medan. Dia juga menyebutkan beberapa nama keluarga dan teman di Medan," lanjut Tata.
Kini, pihak Indonesia sedang melakukan verifikasi lebih lanjut untuk menentukan langkah selanjutnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaKantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaSaat Jokowi pidato, Iriana justru kedapatan meninggalkan lokasi.
Baca SelengkapnyaPejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Baca Selengkapnya