Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Khashoggi dinilai jadi keuntungan buat Erdogan

Kasus Khashoggi dinilai jadi keuntungan buat Erdogan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan istrinya Emine Erdogan. REUTERS/Umit Bektas TPX IMAGES OF THE DAY

Merdeka.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pekan ini menyebut pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi sebagai kejahatan biadab. Erdogan menyebut Khashoggi adalah temannya. Sejumlah kalangan menilai pembunuhan Khashoggi ini menjadi kesempatan bagi Erdogan untuk meraih keuntungan dalam perebutan pengaruh di kawasan.

Di satu sisi ada Erdogan yang berasal dari kelompok politik Islamis dan Qatar yang menjadi sekutunya. Di sisi lain ada Arab SAudi, Uni Emirat Arab dan Mesir, negara yang menolak keras pengaruh kelompok Ikhwanul Muslimin yang mereka anggap sebagai ancaman bagi keamanan di kawasan.

"Erdogan kini punya kesempatan untuk menghadapi aliansi tiga negara ini," kata Soner Cagaptay, direktur lembaga pengamat, Washington Institute, seperti dikutip dari laman Financial Times, Jumat (26/10). "Dan dia kini menyerang bagian terlemah dari aliansi ini."

Yang paling rapuh saat ini adalah Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) yang dipandang sebagai sosok di balik sejumlah kebijakan luar negeri Saudi yang agresif. Dia kini tengah mendapat tekanan akibat tuduhan keterlibatannya dengan pembunuhan Khashoggi.

Sejumlah pejabat Turki menyebut Erdogan melihat MBS sebagai suatu kekuatan yang merusak dan dia memanfaatkan kasus pembunuhan Khashoggi ini untuk merayu para pemimpin Barat dengan mengatakan sang Putra Mahkota adalah masalah.

Jika MBS dicopot dari posisinya saat ini, kata seorang pejabat Turki, maka itu akan berdampak besar bagi Saudi.

Turki dan Arab Saudi adalah dua negara Islam Sunni yang punya hubungan hangat sejak era Erdogan yang berkuasa pada 2002. Bekas Raja Saudi, Abdullah, menjadi pemimpin Saudi pertama yang mengunjungi Turki dalam 40 tahun pada 2006. Namun ketegangan kembali muncul ketika terjadi gelombang Musim Semi Arab pada 2011 yang membuat Ikhwanul Muslimin berkuasa di Mesir lewat Presiden Muhamad Mursi.

Turki dan Qatar mendukung Mursi, seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin yang menyebut Erdogan sebagai inspirasi. Namun Saudi dan sekutunya, Uni Emirat Arab, mendukung pelengseran Mursi pada 2013.

Ahmet Kasim Han, profesor hubungan internasional di Universitas Altinbas, Istanbul mengatakan, meski MBS tidak dicopot, Turki masih bisa meraup keuntungan dari kasus ini.

Turki bisa mendapat dukungan finansial dari produsen minyak terbesar di dunia, normalisasi hubungan Turki dengan Mesir dan negara sekutu Saudi lainnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wajah Eks Wakapolri ini Disebut Mirip Presiden Erdogan, Sosoknya Pernah Mau Tempeleng Jenderal Bintang 2
Wajah Eks Wakapolri ini Disebut Mirip Presiden Erdogan, Sosoknya Pernah Mau Tempeleng Jenderal Bintang 2

Sosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.

Baca Selengkapnya
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan

Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain
Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain

Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu

Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.

Baca Selengkapnya
Ganjar Persilakan Jokowi Kampanye Dukung Capres. Tapi Ingatkan Hal Ini
Ganjar Persilakan Jokowi Kampanye Dukung Capres. Tapi Ingatkan Hal Ini

Masyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah.

Baca Selengkapnya