Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kaos merah siap bela Yingluck

Kaos merah siap bela Yingluck Yingluck. AFP PHOTO

Merdeka.com - Para pendukung Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra yang dikenal dengan kelompok kaos merah hari ini mengatakan mereka bisa turun ke jalan untuk melindungi pemerintah dari pengunjuk rasa yang memaksa agar Yingluck melakukan pemilihan umum cepat, dan bersiap-siap untuk melakukan konfrontasi sebisa mungkin.

Peringatan dikeluarkan kaos merah itu menyoroti risiko di masa mendatang sebagaimana demonstran antipemerintah terus mendorong untuk membasmi pengaruh politik dari saudara Yingluck, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang dianggap sebagai seorang pahlawan di daerah pedesaan di sebelah utara dan timur laut Thailand, yang digulingkan oleh militer pada 2006, seperti dilansir Reuters, Rabu (11/12).

Pemimpin protes, Suthep Thaugsuban, mantan wakil perdana menteri dalam pemerintahan sebelumnya, yang dikalahkan partai berkuasa pimpinan Yingluck pada 2011, telah mengabaikan seruan Yingluck untuk mengadakan pemilu cepat yang akan diadakan pada 2 Februari tahun depan.

Dia ingin Thailand diatur oleh 'Dewan Rakyat' tidak terpilih terdiri dari 'orang-orang' yang ditunjuk. Tindakan belum pernah terjadi sebelumnya itu akan berpotensi memicu konflik dengan kelompok kaos merah pendukung Yingluck di negara dengan populasi penduduk 66 juta jiwa itu.

"Barisan Persatuan untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD), sebagaimana dikenal dengan kaos merah, bisa melakukan demonstrasi untuk melindungi pemerintah," kata Jatuporn Promphan, salah satu dari para pemimpinnya.

"Ini adalah pekerjaan UDD untuk membawa secara bersama-sama kelompok kaos merah serta orang-orang yang mencintai demokrasi dan tidak setuju dengan metode Suthep. Akan ada lebih banyak orang daripada yang Suthep telah berhasil kumpulkan," ujar dia kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Suthep, yang beberapa minggu lalu mengundurkan diri dari kursi parlemen yang dia telah pegang selama 34 tahun, memperoleh dukungan dari kelompok minoritas tapi berpengaruh, kelompok elit pendukung raja di Bangkok dan oposisi Demokrat, partai tertua di Thailand, yang gagal memenangkan pemilu sejak 1992.

Pada 2010, dia mendukung sebuah tindakan keras oleh pasukan keamanan yang meninggalkan Kota Bangkok terbakar dan membunuh puluhan orang dari kelompok kaos merah, yang menyatakan tetap mendukung Yingluck dan kakaknya Thaksin. Thaksin kini tinggal di pengasingan untuk menghindari hukuman penjara atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.

Thaksin secara luas dipandang sebagai kekuatan di belakang pemerintahan Yingluck, yang kadang-kadang mengadakan pertemuan dengan kabinet Thailand melalui sambungan webcam. Mereka memiliki dukungan besar di pedesaan karena kebijakan mereka berpihak pada masyarakat miskin dan partai yang terkait dengan Thaksin mendapat kesempatan yang baik untuk memenangkan pemilu.

"Ketika Suthep berbicara dia harus mengingat ada jutaan warga Thailand yang suka dengan Thaksin dan mencintai keluarga Shinawatra," ujar pemimpin UDD, Thida Thawornseth.

"Dari mana Suthep punya pikiran bahwa dia berbicara atas nama warga Thailand?" ucap dia. "Suthep mengatakan Yingluck tidak bisa ke mana-mana di Thailand tanpa dihina. Bagaimana dengan dia? Dia adalah orang yang harus waspada."

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Politik Zig Zag Demokrat: Jadi Penyeimbang, Mesra dengan Anies, Dukung Prabowo, Gabung Kabinet Jokowi

Politik Zig Zag Demokrat: Jadi Penyeimbang, Mesra dengan Anies, Dukung Prabowo, Gabung Kabinet Jokowi

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Sambil Tertawa, Jokowi Jawab Isu Jadi Ketum Golkar: Ketua Indonesia saja

Sambil Tertawa, Jokowi Jawab Isu Jadi Ketum Golkar: Ketua Indonesia saja

Isu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.

Baca Selengkapnya
Soal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa

Soal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa

Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden

Baca Selengkapnya
Membaca Arah Politik Jokowi dalam Pertemuan Tatap Muka dengan Kaesang & Raja Juli

Membaca Arah Politik Jokowi dalam Pertemuan Tatap Muka dengan Kaesang & Raja Juli

Momen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Sri Sultan HB X

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Sri Sultan HB X

Pertemuan tertutup tersebut dilakukan di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).

Baca Selengkapnya
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja

Baca Selengkapnya