Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kampanye Trump Sepi, Disebut-Sebut Lantaran TikTok dan K-Pop

Kampanye Trump Sepi, Disebut-Sebut Lantaran TikTok dan K-Pop kampanye trump sepi. ©Reuters/Leah Millis

Merdeka.com - Kampanye politik Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjanjikan banyak massa akan hadir dalam pidatonya di Tulsa, Negara Bagian Oklahoma pada Sabtu kemarin, tapi nyatanya yang datang hanya sedikit, tidak sesuai harapan. Ratusan remaja pengguna aplikasi TikTok dan penggemar K-pop mengatakan mereka sedikitnya punya andil dalam membuat kampanye Trump jadi sepi.

Ketua tim pemenangan Trump, Brad Prascale dalam cuitannya di Twitter kemarin mengatakan kampanye itu awalnya mendapat permintaan pesanan lebih dari satu juta tiket tapi sejumlah wartawan yang meliput acara itu mengatakan massa yang datang kurang dari itu. Kampanye Trump juga membatalkan acara yang tadinya akan digelar di luar ruangan untuk mencegah terlalu padatnya massa.

Dikutip dari laman the New York Times, Minggu (21/6), juru bicara tim kampanye Trump, Tim Murtaugh, mengatakan sejumlah demonstran menghalangi para pendukung Trump menghadiri kampanye presiden AS itu yang digelar di BOK Center dengan kapasitas 19.000 tempat duduk.

Namun wartawan yang meliput acara mengatakan massa yang demo hanya sedikit.

Menyebar ke TikTok

Menurut juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Tulsa kemarin, pihak penyelenggara kampanye menghitung ada 6.200 tiket dari mereka yang hadir. Angka itu belum termasuk personel tim kampanye, media, dan mereka yang ada di ruang khusus.

Pengguna TikTok dan penggemar musik pop Korea mengklaim mereka mendaftarkan ratusan ribu pemesanan tiket di kampanye Trump sebagai bentuk gurauan (prank). Setelah akun resmi kampanye Trump @TeamTrump mengunggah pesan di Twitter yang meminta para pendukung Trump untuk mendaftarkan permohonan tiket gratis lewat ponsel pada 11 Juni lalu, penggemar K-pop mulai berbagi informasi dengan anggota mereka dan mengajak mereka mendaftar untuk ikut kampanye tapi tidak akan hadir.

Fenomena ini kemudian menyebar ke TikTok dan jutaan video ditonton berisi ajakan untuk melakukan hal sama, seperti dilaporkan CNN Selasa lalu.

"Oh tidak, saya sudah mendaftar untuk datang di kampanye Trump tapi saya tidak bisa pergi," gurau seorang perempuan sembari pura-pura batuk kecil dalam sebuah video di TikTok pada 15 Juni.

K-pop dan Pengguna TikTok Berteman Baik

Ribuan pengguna lain mengunggah video atau kicauan di Twitter berisi pesan yang kurang lebih sama. Video-video itu disaksikan jutaan pasang mata. Perwakilan dari TikTok tidak merespons permintaan konfirmasi soal ini.

"Pesan itu menyebar terutama lewat Alt TikTok--kami sengaja bergerak diam-diam kalau mau mengerjai orang atau kegiatan lain," kata YouTuber Elijah Daniel, 26 tahun, yang ikut dalam kampanye di media sosial.

"Twitter K-pop dan Alt TikTok berteman baik dan mereka menyebarkan informasi ke sesama pengguna dengan cepat. Mereka semua tahu algoritma dan tahu bagaimana membuat video bisa banyak ditonton di tempat yang mereka inginkan."

Banyak pengguna kemudian menghapus unggahan mereka setelah 24 hingga 48 jam untuk merahasiakan rencana mereka dan membiarkan semua itu menyebar di Internet.

"Kebanyakan mereka menghapus video mereka setelah satu hari karena tidak mau ketahuan oleh tim kampanye Trump," kata Daniel. "Mereka ini pintar dan sudah menyiapkan segalanya."

Pengguna Twitter pada Sabtu malam segera mengumumkan kemenangan atas aksi mereka.

"Sebenarnya kalian dikerjai oleh remaja-remaja TikTok," kata perwakilan dari Alexandria Ocasio-Cortez dari New York dalam tanggapannya terhadap kicauan Parscale di Twitter yang menyebut ada "pengguna radikal" mengganggu kehadiran pendukung Trump dalam kampanye.

K-pop Terlibat Politik AS

Para penggemar K-pop mulai banyak terlibat dalam dunia politik Amerika dalam beberapa bulan terakhir. Setelah tim kampanye Trump mengunggah pesan tentang ulang tahun Trump pada 8 Juni, para penggemar K-pop meramaikan isu itu dengan berbagai gurauan. Awal Juni lalu ketika Kepolisian Dallas meminta warga mengirimkan video tentang berbagai kegiatan mencurigakan di sekitar mereka lewat sebuah aplikasi, penggemar K-pop di Twitter membanjiri jejaring media sosial itu dengan ribuan video main-main.

Entah benar atau tidak penyebab sepinya kampanye Trump adalah karena TikTok dan K-pop, para remaja di dunia maya merayakan peristiwa ini beramai-ramai. Di Twitter sejumlah akun menulis, "gurauan senior terbaik yang pernah ada."

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu

Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu

Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Jelaskan Presiden Boleh Kampanye Sambil Bawa Kertas Besar Berisi Pasal-Pasal UU Pemilu

Jokowi Jelaskan Presiden Boleh Kampanye Sambil Bawa Kertas Besar Berisi Pasal-Pasal UU Pemilu

Presiden Jokowi menjelaskan aturan presiden dan wakil presiden punya hak untuk kampanye.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Boleh Kampanye, Perludem Minta Publik Awasi Setiap Aktivitas Presiden

Jokowi Sebut Boleh Kampanye, Perludem Minta Publik Awasi Setiap Aktivitas Presiden

Menurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.

Baca Selengkapnya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
VIDEO: Istana Buka Suara Panas Soal Pemakzulan Presiden Jokowi di Tahun Pemilu 2024

VIDEO: Istana Buka Suara Panas Soal Pemakzulan Presiden Jokowi di Tahun Pemilu 2024

Bagi Ari, adanya keinginan pemakzulan kepala negara dari masyarakat merupakan kritik dan mimpi politik.

Baca Selengkapnya