Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kabar Bahagia, Hasil Uji Awal Vaksin Corona di AS Menggembirakan

Kabar Bahagia, Hasil Uji Awal Vaksin Corona di AS Menggembirakan penelitian vaksin corona di as. ©2020 REUTERS/Bing Guan

Merdeka.com - Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat Moderna hari ini melaporkan hasil uji awal yang menggembirakan untuk vaksin corona terhadap beberapa sukarelawan.

Perusahaan berbasis di Cambridge, Massachusetts, itu mengatakan kandidat vaksin, mRNA-1273 menunjukkan respons produksi imun pada delapan orang sukarelawan yang mendapatkan vaksin tersebut seperti yang terlihat pada orang yang sudah sembuh dari covid-19.

"Data hasil uji fase pertama, meski baru awal, memperlihatkan vaksin dengan mRNA-1273 memproduksi respons imun sebagai dampak dari infeksi secara alami," kata Kepala Medis Moderna Tal Zaks, seperti dilansir laman AFP, Selasa (19/5).

"Data-data penguat ini membuat kami yakin bahwa mRNA-1273 punya potensi untuk mencegah penyakit Covid-19 dan meningkatkan kemampuan kita untuk memilih dosis yang tepat pada uji coba," kata Zaks.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut baik kabar ini dengan mengatakan "Sungguh hebat apa yang mereka lakukan dan saya sudah melihat hasilnya."

"Dan hasilnya cukup baik," ujar Trump kepada wartawan. "Jadi saya sangat gembira dan pasar (saham) kembali melonjak."

Pasar saham Wall Street mencatat kenaikan signifikan hari ini. Saham Moderna meraih 19,96 persen mendekati USD 80 di New York.

Mampu cegah virus corona menggandakan diri di paru-paru

Moderna yang didirikan sembilan tahun lalu mengatakan vaksin itu "aman dan punya toleransi cukup baik" serta pasien yang disuntik hanya mengalami sedikit sakit dan kulit kemerahan.

Dalam jumpa pers virtual, Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancvel menuturkan, hasil awal uji coba ini menunjukkan mRNA-1273 "punya kemungkinan tertinggi untuk memberikan perlindungan terhadap virus corona."

"Kami sangat gembira dengan data sementara ini," ujar Bancel menanggapi uji fase pertama dari tiga fase dalam proses pengembangan vaksin.

Hasil uji coba vaksin tersebut terhadap tikus juga memperlihatkan vaksin mampu mencegah virus corona menggandakan diri di paru-paru.

Pemerintah AS berinvestasi hampir setengah miliar dolar untuk pengembangan kandidat vaksin dari Moderna.

Fase ketiga Juni nanti

Vaksin ini dikembangkan bekerja sama dengan Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi yang dikepalai oleh Anthony Fauci dan uji klinis dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional.

Tiga kelompok terdiri dari 15 pasien berusia 18 hingga 55 tahun mendapat tiga dosis suntikan vaksin pada uji coba fase pertama ini. Hasil lengkap dari uji coba itu belum diketahui.

Fase kedua uji coba, dengan 600 subjek, sudah mendapat lampu hijau dari Badan Makanan dan Obat-Obatan AS dan Moderna mengatakan mereka akan melakukannya pada kwartal ketiga tahun ini.

Fase ketiga uji coba ini yang akan menjadi yang terbesar dan terpenting untuk memastikan kemanjuran vaksin akan dimulai Juli nanti.

"Tim Moderna terus fokus untuk bergerak seceoat dan seaman mungkin untuk memulai fase ketiga pada Juli," kata Bancel, CEO Moderna.

Dosis sedikit sudah memperlihatkan hasil

Berdasarkan sebagian hasil fase pertama, Moderna menuturkan mereka tidak akan lagi meneliti dosis tertinggi karena dosis sedikit saja sudah memperlihatkan hasil.

"Makin sedikit dosisnya, makin banyak orang yang bisa terlindungi nantinya," kata Presiden Moderna, Stephen Hoge.

Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan meski sulit untuk yakin dengan hasil fase pertama hanya dari siaran pers, tetap ada rasa optimisme.

"Mesti dicatat, ini adalah fase pertama yang memperlihatkan vaksin mampu memicu respons antibodi dan dosisnya cukup," kata Evans.

"Baru pada fase ketiga uji coba nanti akan diketahui apakah vaksin ini berhasil mencegah penyakit covid-19," kata dia.

Miliaran dosis

Trump menuturkan dia ingin sudah ada 300 juta dosis vaksin pada Januari 2021 untuk melindungi penduduk AS dan pemerintahannya memberikan suntikan dana kepada Moderna, Johnson & Johnson, dan perusahaan Sanofi dari Prancis.

Pengembangan vaksin normalnya butuh waktu satu tahun tapi pandemi corona yang sudah merenggut 315.000 jiwa ini memberi pengecualian betapa pentingnya penelitian vaksin corona.

Puluhan uji coba sudah dilakukan di berbagai belahan dunia, separuh berada di China, kata London School of Hygiene & Tropical Medicine.

China mengatakan mereka tengah melakukan uji coba vaksin terhadap manusia dengan lima kandidat vaksin.

Tantangannya adalah bukan hanya membuat vaksin yang aman dan efisien tapi juga memproduksinya sebanyak miliaran dosis.

Sejumlah laboratorium besar, termasuk Moderna, mengatakan mereka akan mulai memproduksi vaksin bahkan sebelum seluruh uji klinis rampung.

Moderna baru-baru ini mengumumkan mereka menjalin kerja sama dengan produsen besar obat-obatan, Lonza, untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga satu miliar dosis per tahun.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis

Pengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen

Vaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).

Baca Selengkapnya
"Revolutionary Medical Breakthroughs in 2023: Tackling Countless Diseases with Impactful Discoveries!"

Sejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Gigi Ompong di Usia Tua Bisa Tumbuh Lagi, Ilmuwan Berhasil Temukan Formula Rahasia
Gigi Ompong di Usia Tua Bisa Tumbuh Lagi, Ilmuwan Berhasil Temukan Formula Rahasia

Uji klinis pertama di dunia akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya