Jusuf Kalla: Media Malaysia membosankan
Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menilai pemberitaan media di Malaysia cukup membosankan. Komentar ini dia sampaikan saat mengikuti perkembangan hasil pemilihan umum di Malaysia.
"Semalaman ini saya tidak melihat muka Anwar sama sekali," kata Kalla kepada sejumlah wartawan Indonesia di Hotel Sheraton, Ibu Kota Kuala Lumpur seperti dilaporkan wartawan merdeka.com Faisal Assegaf, Senin (6/5).
Namun dia menolak anggapan Perdana Menteri Najib Razak bersikap otoriter karena tidak memberi peluang oposisi tampil di media pemerintah.
Hal ini menyangkut kepemilikan media.
"Sama saja, di Metro TV tidak akan mengkritik Surya Paloh. Di TVOne tidak bisa mengkritik Ical (Aburizal Bakrie)."
Anwar pun mengakui dirinya tidak pernah mendapat kesempatan tampil di media milik pemerintah.
"Semenit pun saya tidak pernah diberi kesempatan," tuturnya usai mencoblos di Penang kemarin.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaSebut Pemilu Sudah Selesai, Jusuf Kalla Ajak Umat Islam Pererat Kembali Persatuan
Jusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jusuf Kalla Tegas Tujuan Partai untuk Jadi Pemerintah Bukan Oposisi!
Jusuf Kalla menjawab terkait dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaRespons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.
Baca Selengkapnya