Merdeka.com - Jurnalis dan penyiar berita radio di Filipina yang juga terkenal sebagai pengkritik Presiden Ferdinand Marcos Jr, Percival Mabasa ditembak mati di dalam mobilnya saat terjadi penyergapan. Penyergapan terjadi di dekat rumah Mabasa pada Senin malam.
Juru bicara Kepolisian Nasional Filipina, Brigjen Roderick Augustus Alba menyampaikan, Mabasa disergap dua orang yang mengendarai sepeda motor di pinggir kota Las Pinas, di luar gerbang kompleks di mana Mabasa tinggal. Setelah beraksi, kedua pria itu kabur.
Saat ini polisi tengah memburu pelaku dan menyelidiki pembunuhan tersebut. Kepolisian belum menyampaikan terkait motif penembakan ini, seperti dikutip dari laman The New York Times, Rabu (5/10).
Menurut Serikat Jurnalis Nasional Filipina, Mabasa merupakan jurnalis kedua yang dibunuh di Filipina sejak Marcos Jr berkuasa. Marcos Jr atau dikenal dengan Bongbong Marcos itu merupakan putra diktator Ferdinand E Marcos. Dia mulai menjabat pada Juni lalu.
Bulan lalu, penyiar radio Renato "Rey" Blanco ditikam hingga tewas di Filipina tengah. Tersangka penikaman menyerahkan diri ke polisi tapi belum didakwa sampai saat ini.
Mabasa, yang dikenal sebagai Percy Lapid, menuding pejabat tinggi Filipina melakukan korupsi. Hal itu dilontarkan dalam program yang dia bawakan di radio.
Baru-baru ini, Mabasa mengkritik pemerintahan Marcos Jr atas apa yang dia sebut sebagai korupsi yang melibatkan anomali dalam impor gula melalui sebuah lembaga negara.
"Mereka yang berada di balik pembunuhannya adalah orang-orang yang dia kritik dalam acaranya," kata saudara Percival Mabasa, Roy Mabasa, yang juga seorang jurnalis.
Keluarga juga meminta keadilan dan liputan Mabasa yang berani telah membantu menghentikan penyebaran berita palsu yang marak di media sosial.
"Kami mengutuk keras kejahatan tercela ini; ini dilakukan tidak hanya terhadap Percy, keluarganya, dan profesinya, tapi terhadap negara kita, Filipina yang tercinta dan kebenaran," jelas keluarga dalam pernyataannya.
Persatuan jurnalis nasional juga mengecam pembunuhan ini, menyatakan bahwa jurnalis masih menjadi profesi yang berbahaya di Filipina. [pan]
Baca juga:
Buku Jadi Senjata Melawan Lupa di Filipina
Ferdinand Marcos Jr Dilantik Jadi Presiden Filipina, Pidatonya Penuh Janji Surga
Sara Duterte, Putri Mantan Presiden Rodrigo Duterte Dilantik Jadi Wapres Filipina
Hoaks & Kampanye "Lebih Enak Zaman Ferdinand Marcos" Marak Saat Pilpres Filipina
Semringah Ferdinand Marcos Jr, Putra Mantan Diktator yang Menang Pemilu Filipina
Mengapa Keluarga Marcos Pernah Sangat Dibenci Rakyat Filipina?
Maskapai India Ikat Seorang Penumpang di Kursi Selama Penerbangan, Ini Sebabnya
Sekitar 5 Jam yang laluPedang Sepanjang 2,3 Meter dan Cermin Pembunuh Iblis Ditemukan dalam Makam Abad ke-4
Sekitar 6 Jam yang laluPasangan Ini Tinggalkan Bayinya di Bandara karena Takut Ketinggalan Pesawat
Sekitar 6 Jam yang laluIlmuwan Peringatkan Ada Asteroid yang Mustahil Dihancurkan Jika Meluncur ke Bumi
Sekitar 8 Jam yang laluArkeolog Temukan Gigi Manusia Tertua di Dunia Berusia 1,8 Juta Tahun, Begini Wujudnya
Sekitar 9 Jam yang laluJoe Biden Tolak Kirim Pesawat F-16 ke Ukraina
Sekitar 10 Jam yang laluKorea Selatan Tak Sengaja Lepaskan Tembakan, Begini Respons Korea Utara
Sekitar 11 Jam yang laluVIDEO: Janji Kapolda Metro Tuntaskan Kasus Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka
Sekitar 7 Jam yang laluKapolri Akui Banyak Anak Buahnya Minim Pengetahuan soal Pengamanan Olahraga
Sekitar 7 Jam yang laluJaksa Ungkap Teddy Minahasa Minta AKBP Doddy Pisahkan Sabu Untuk Bonus Anggota
Sekitar 8 Jam yang laluPolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran, 30 Kapolsek Diganti
Sekitar 9 Jam yang laluCantik dan Mancung, Beginilah Potret Kompol Netty Siagian Saat Nyetir Sendiri
Sekitar 9 Jam yang laluSosok Edward Pernong, Pensiunan Jenderal Polisi Non Akpol yang Juga Raja di Lampung
Sekitar 11 Jam yang laluVIDEO: Hubungan Spesial Wanita Penumpang Mobil Audi Tabrak Mahasiswi dengan Kompol D
Sekitar 12 Jam yang laluFoto Masa Muda Edward Syah Pernong Bareng Iwan Bule, Masih Perwira Tugas di Jakpus
Sekitar 12 Jam yang laluTOP NEWS: Penumpang Audi Selingkuhan Kompol D | Janji Anies Tak Maju Capres ke Prabow
Sekitar 12 Jam yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 15 Jam yang laluKY Turunkan Ahli Usut Video Diduga Hakim Wahyu Bahas Kasus Sambo dengan Temannya
Sekitar 4 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 15 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 1 Hari yang laluTatapan Mata Ferdy Sambo Saat Penasehat Hukum Bacakan Duplik atas Replik JPU
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluBRI Liga 1: PSIS Resmi Datangkan Pelatih Fisik yang Pernah Bantu Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Sekitar 29 Menit yang laluCedera Parah, Kiprah Striker Bali United di BRI Liga 1 Berakhir Lebih Cepat
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami