Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Junta Militer Myanmar Kembali Blokir Internet untuk Halangi Pengunjuk Rasa

Junta Militer Myanmar Kembali Blokir Internet untuk Halangi Pengunjuk Rasa Protes kudeta militer di Myanmar. ©2021 REUTERS

Merdeka.com - Pemblokiran jaringan internet kembali terjadi di Myanmar pada Senin malam setelah unjuk rasa hari kesepuluh menentang kudeta militer berlangsung di berbagai kota. Unjuk rasa pada hari kesepuluh ini disertai peningkatan pengerahan pasukan dan korban luka-luka di

Mandalay setelah polisi membubarkan paksa para pengunjuk rasa.

Kelompok pemantau internet NetBlocks mengatakan, konektivitas turun 15 persen dari level standar.

"#Myanmar berada di tengah hampir pemadaman total internet selama dua malam berturut-turut," tulis NetBlocks di Twitter pada Selasa (16/2) pagi, dilansir Al Jazeera.

PBB memperingatkan militer Myanmar konsekuensi berat atas tindakan keras mereka terhadap para pengunjuk rasa dan mengecam pembatasan internet.

"Ibu Schraner Burgener telah menegaskan hak berkumpul secara damai harus dihormati sepenuhnya dan para demonstran tidak dijadikan sasaran pembalasan," jelas juru bicara PBB, Farhan Haq di New York.

"Dia telah menyampaikan kepada militer Myanmar bahwa dunia sedang mengawasi dengan cermat, dan segala bentuk tindakan keras kemungkinan besar akan memiliki konsekuensi berat."

Dalam laporan pertemuan tersebut, tentara Myanmar mengatakan Soe Win, orang kedua dalam komando rezim, telah membahas rencana dan informasi pemerintah tentang "situasi sebenarnya dari apa yang terjadi di Myanmar".

Pada unjuk rasa Senin kemarin, dua orang mengalami luka ringan ketika polisi di kota Mandalay menggunakan peluru karet dan ketapel untuk membubarkan demonstran, seperti dilaporkan media dan sejumlah warga.

Para demonstran melempar pecahan batu bata, kata seorang tim penyelamat yang membantu korban luka.

"Salah satu dari mereka butuh oksigen karena dia terkena peluru karet di tulang rusuknya," kata kepala tim penyelamat, Khin Maung kepada AFP

Para jurnalis di TKP mengatakan polisi memukul mereka.

Unjuk rasa yang dipimpin sekelompok pelajar di ibu kota Naypyidaw, juga dihadapkan dengan pasukan keamanan. Polisi juga menangkap puluhan anak-anak muda yang berunjuk rasa, walaupun beberapa dari mereka kemudian dibebaskan.

Pada Senin, pemimpin kudeta Jenderal General Min Aung Hlaing menyampaikan dalam rapat junta, pihak keamanan mencoba untuk menanggapi dengan lembut, tapi memperingatkan: "Tindakan yang efektif akan diambil terhadap orang yang mengganggu negara, berkhianat dengan melakukan kekerasan."

Para PNS termasuk dokter dan guru mogok kerja sebagai bagian gerakan pembangkangan publik, melumpuhkan operasional sejumlah badan pemerintah.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), mengungkapkan kekhawatiran pemadaman internet dimanfaatkan untuk melakukan penangkapan sewenang-wenang dan tindakan yang tak adil lainnya. AAPP mengatakan sedikitnya 426 telah ditangkap sejak kudeta dan 391 masih ditahan.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter

Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter

Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus

BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus

Air yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Jelang Berbuka Puasa Prajurit TNI Memperlihatkan Pos Penjagaan di Papua, Netizen Sebut 'Cantik Sekali Pemandangannya'

Jelang Berbuka Puasa Prajurit TNI Memperlihatkan Pos Penjagaan di Papua, Netizen Sebut 'Cantik Sekali Pemandangannya'

Momen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya