Jubir Duterte: Presiden tak dukung pembunuhan di luar hukum
Merdeka.com - Juru bicara presiden terpilih Filipina mengatakan sang presiden terpilih, Rodrigo Duterte, tidak mendukung pembunuhan yang dilakukan di luar hukum. Pernyataan sang jubir ini dilontarkan usai kritikan pedas dari Sekretaris Jenderal PBB atas rencananya dalam memerangi kejahatan.
Pria 71 tahun ini juga berjanji akan menghabisi para penjahat dalam kurun waktu enam bulan setelah memulai kepemimpinannya di Filipina. Dia juga mendukung warga membunuh gembong dan pengedar narkoba di negaranya.
"Presiden terpilih (Duterte) tidak mendukung dan tidak akan pernah mendukung pembunuhan di luar hukum. Mereka bisa mendapat sanksi karena bertentangan dengan hukum," kata sang jubir Salvador Panelo dalam pernyataan tertulis, seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Dia juga tidak membenarkan pembunuhan terhadap jurnalis maupun warga dalam hal ini, apapun tujuannya," lanjut Panelo.
Panelo juga mengatakan Sekjen PBB Ban Ki-moon mendapat 'laporan yang salah' sampai mengutuk apa yang dilakukan Duterte membunuh para penjahat.
Dalam sebuah pidato pada Rabu kemarin, Ban Ki-moon menegaskan sangat terganggu oleh pernyataan Duterte yang ingin membunuh semua pelaku kejahatan. Ki-moon bahkan sampai menyuarakan keprihatinannya secara khusus atas pernyataan Duterte yang akan membenarkan membunuh jurnalis.
Duterte sendiri saat itu mengatakan akan membunuh semua koruptor, termasuk jurnalis yang melakukan tindak korupsi.
"Hanya karena Anda seorang jurnalis, jangan berpikir Anda bisa bebas dari pembunuhan," kata Duterte kala itu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJalan menuju kantor KPU ditutup untuk umum, dan hanya diperuntukan bagi tamu undangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masa jabatan presiden menentukan seberapa lama seorang pemimpin dapat memegang kekuasaan dan mengimplementasikan kebijakannya.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menghormati proses hukum terhadap jubirnya, Indra Charismiadji yang terjerat kasus dugaan penggelapan pajak.
Baca SelengkapnyaSikap Budiman Sudjatmiko yang menolak mundur dari PDIP seusai mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dinilai sebagai perilaku pengecut.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaJK mendorong adanya suatu perubahan jika terus dibiarkan maka akan berdampak negatif pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Selengkapnya