Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan tidak akan mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih dalam jangka waktu dekat.

Biden diberi pertanyaan terkait protes antipemerintahan di Israel yang terjadi akibat proses reformasi hukum yang dilakukan Netanyahu.

"Saya tak tahu mereka sedang berada dalam titik balik, tapi saya rasa berada di posisi tersebut sulit, dan mereka harus memikirkan jalan keluarnya," jawab Biden, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (29/03). "Saya harap ia bisa keluar dari situasi itu," tambahnya.

Sebelum itu, Biden juga ditanya apakah ia akan mengundang Netanyahu ke Gedung Putih atau tidak. Biden menjawab "Tidak, tidak dalam jangka waktu dekat."

Meskipun terdapat indikasi keberhasilan tekanan dari AS dalam menunda rencana reformasi hukum Israel, Netanyahu memberikan serangan balik kepada Biden lewat Twitter.

"Persekutuan antara Israel dan Amerika Serikat tidak dapat dihancurkan dan akan selalu kokoh melewati perselisihan yang sesekali terjadi antara kita," ucap Netanyahu dalam unggahan Twitternya.

Netanyahu terus menentang narasi Biden yang menuduhnya sebagai perusak demokrasi Israel. Ia mengutarakan administrasinya berkomitmen untuk memperkuat demokrasi dengan memulihkan keseimbangan antara tiga cabang pemerintahan.

"Israel merupakan negara berdaulat yang menentukan keputusannya berdasarkan keinginan masyarakatnya, bukan dari tekanan luar negeri, bahkan dari negara teman dekatnya sekalipun," ujarnya.

Pertikaian antara AS dan Israel menyiratkan hubungan AS dan Israel sedang goyah.

Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra