Jelang Pelantikan Trump, Terowongan Rahasia yang Ditemukan di Perbatasan AS-Meksiko Akan Segera Ditutup
Pelantikan Donald Trump dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari Senin, 20 Januari 2025.

Sebuah terowongan rahasia yang digunakan untuk menyelundupkan migran serta barang-barang ilegal antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko telah ditutup. Hal ini diungkapkan oleh pejabat perbatasan Meksiko. Mengutip BBC, terowongan ini menghubungkan Ciudad Juarez di Meksiko dan El Paso di Texas, yang berada bersebelahan di kedua sisi perbatasan, dengan panjang mencapai 300 meter dan tersembunyi dalam sistem saluran air hujan. Penemuan terowongan ini terjadi minggu lalu, meskipun diperkirakan bahwa proses pembangunannya memakan waktu setidaknya satu tahun.
Terowongan tersebut diperkuat menggunakan balok kayu untuk mencegah keruntuhan dan dilengkapi dengan sistem penerangan serta ventilasi. Berdasarkan informasi dari beberapa pejabat militer, struktur seperti ini diperkirakan memerlukan waktu minimal satu tahun untuk bisa dibangun. Jenderal Jose Lemus, yang menjabat sebagai komandan garnisun militer Ciudad Juarez, menyatakan kepada media di Meksiko bahwa Kantor Kejaksaan Agung Meksiko telah diberikan tugas untuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan pejabat setempat dalam pembangunan terowongan tersebut. Keamanan di kedua sisi perbatasan juga telah diperketat menjelang pelantikan Donald Trump, yang berkomitmen untuk melakukan deportasi massal terhadap migran ilegal setelah resmi menjabat kembali.
Janji kampanye dan ancaman yang disampaikan oleh Trump

Pada tanggal 10 Januari, terowongan ditemukan setelah agen patroli perbatasan AS membuka pelat logam yang menutupi akses masuk terowongan tersebut dan kemudian melaporkan penemuan itu kepada pihak berwenang Meksiko. Aliran migran dari Meksiko menuju AS telah menjadi isu yang terus menghantui hubungan kedua negara dan menjadi salah satu fokus utama dalam Pilpres AS 2024, yang diakhiri dengan kemenangan Trump.
Menurut laporan dari media AS, penggerebekan untuk menangkap dan mendeportasi migran yang berada di AS tanpa izin mungkin akan dimulai secepatnya pada hari Selasa (21/1) -- sehari setelah Trump secara resmi kembali ke Gedung Putih. Meksiko, yang berada di bawah tekanan diplomatik dari AS, telah melakukan penindakan yang signifikan terhadap migran, termasuk mengangkut dan menerbangkan migran non-Meksiko ke bagian selatan negara tersebut, jauh dari perbatasan AS.
Trump mengkampanyekan janji untuk menutup perbatasan antara AS dan Meksiko. Ia juga mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 25 persen untuk memaksa Meksiko lebih aktif dalam menghentikan migran ilegal yang menuju perbatasan selatan AS. Sebagai respons terhadap situasi ini, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan bahwa dia akan meminta kepada AS untuk mengambil langkah-langkah guna menghentikan aliran senjata yang diselundupkan dari AS ke Meksiko.