Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jarang Terjadi, Majikan Saudi Divonis Hukuman Mati karena Bunuh ART Asal Bangladesh

Jarang Terjadi, Majikan Saudi Divonis Hukuman Mati karena Bunuh ART Asal Bangladesh kalimat syahadat dalam bendera Arab Saudi. ©nytimes

Merdeka.com - Pengadilan pidana di Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada seorang perempuan Saudi karena membunuh asisten rumah tangganya (ART) yang berkebangsaan Bangladesh. Kelompok HAM mengatakan ini contoh yang sangat jarang seorang majikan diputus bersalah karena menyiksa pekerja migran di negara Timur Tengah.

Ayesha al-Jizani dua hari lalu dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan karena membunuh Abiron Begum (40) pada Maret 2019, sekitar dua tahun setelah Begun berangkat ke negara Teluk itu untuk mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik. Hal ini disampaikan pemerintah Bangladesh.

Keluarga Begum mendesak pemerintah Bangladesh menindak calo yang mengirim Begum bekerja ke Saudi empat tahun lalu.

"Dia ingin pergi bekerja ke luar negeri agar dia bisa membiayai orang tuanya yang sudah tua," kata ipar Begum, Ayub Ali, kepada Reuters.

"Mereka mulai menyiksanya dua pekan setelah dia pergi. Dia menelpon kami dan menangis. Kami memohon kepada calonya agar dia dipulangkan, tapi tak ada yang mendengarkan kami," kisahnya, dilansir Al Jazeera, Selasa (16/2).

Suami Ayesha Jizani dipenjara tiga tahun karena gagal membantu Begum mendapatkan akses pengobatan dan membuatnya menjadi pekerja ilegal di luar rumahnya, menurut pejabat senior Kementerian Ekspatriat Bangladesh, Ahmed Munirus Saleheen.

Sementara itu, putra Jizani dikirim ke fasilitas lembaga pemasyarakatan anak-anak selama tujuh bulan.

Para aktivis menilai putusan pengadilan Saudi terhadap majikan itu tak biasa.

"Saya telah bekerja di bidang imigrasi selama beberapa tahun dan saya belum pernah mendengar vonis seperti itu," kata Shakirul Islam, kepala Ovibashi Karmi Unnayan Program, lembaga yang memperjuangkan hak-hak para migran di Bangladesh.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Bangladesh, AK Abdul Momen menyambut baik putusan tersebut.

"Saya memuji pemerintah Saudi karena menjatuhkan hukuman langka yang juga bisa menjadi contoh ini," ujarnya.

Kementerian ini juga mendesak pemerintah Saudi menyelidiki kasus penyiksaan dan penganiayaan lainnya terhadap ART asal Bangladesh.

Lebih dari 300.000 TKW Bangladesh berangkat ke Arab Saudi sejak 1991 tapi banyak dari mereka pulang membawa cerita penyiksaan dan eksploitasi.

Menurut Human Rights Watch (HRW), majikan biasanya menyita paspor mereka, menahan gaji, dan memaksa migran mengerjakan hal yang tak mereka inginkan. Pekerja migran yang meninggalkan majikannya tanpa persetujuan mereka bisa didakwa dengan "melarikan diri" dan terancam hukuman penjara dan deportasi.

Dalam lima tahun terakhir, hampir 70 TKW Bangladesh meninggal di Saudi, lebih dari 50 dari mereka melakukan bunuh diri.

Bangladesh merupakan salah satu negara pengirim buruh migran tertinggi di dunia dan sangat bergantung pada remitansi yang mereka kirim ke keluarga mereka.

Sebelum pandemi, per tahun sekitar 700.000 warga Bangladesh berangkat ke luar negeri untuk mencari kerja, dan Arab Saudi menjadi negara tujuan utama meskipun memiliki salah satu biaya perekrutan tertinggi untuk pencari kerja migran dari negara Asia Selatan.

Aktivis hak buruh mengatakan biaya, yang sering dibayarkan melalui calo, membuka pintu untuk eksploitasi dan perdagangan.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Masih Berusia 5 Tahun, Intip Aksi Memukau Raqeema Anak Nabila Syakieb saat Berkuda

Masih Berusia 5 Tahun, Intip Aksi Memukau Raqeema Anak Nabila Syakieb saat Berkuda

Raqeema ikut menekuni hobi yang dijalani orang tuanya yakni olahraga berkuda.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Tutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri

Tutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri

Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.

Baca Selengkapnya
Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.

Baca Selengkapnya
Adakan Jumat Berkah di Panti ODGJ, Aksi Wanita Ini Tuai Pujian

Adakan Jumat Berkah di Panti ODGJ, Aksi Wanita Ini Tuai Pujian

Memesan 270 porsi sate dan es teh, Nara pun membagikan makanan dan minuman ini pada para penghuni panti.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta Keji Tersangka Pembunuhan Mahasiswi Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil 1 Dibunuh

VIDEO: Fakta Keji Tersangka Pembunuhan Mahasiswi Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil 1 Dibunuh

Pelaku meminta korban untuk menjemputnya di rumah, kemudian melakukan aksi pemerkosaan.

Baca Selengkapnya