Jam Berapa Sekarang di Bulan?

Merdeka.com - Berbagai Badan Antariksa dunia dan perusahaan swasta kini makin gencar berlomba-lomba ingin mengeksplorasi Bulan, termasuk mendirikan pangkalan permanen di Bulan. Seiring tren itu ilmuwan berupaya menjawab pertanyaan paling mendasar terkait eksplorasi tersebut: jam berapa sekarang di Bulan?
Menurut jurnal ilmiah Nature, setiap misi luar angkasa menuju Bulan selama ini memakai patokan waktu yang terkait koordinat waktu universal (UTC)--sebelumnya disebut sebagai Greenwich Mean Time (GMT)--di Bumi, tapi metode ini secara relatif kurang akurat dan tidak bisa menyinkronkan waktu ketika mengerjakan sesuatu berbarengan di Bulan.
Kebutuhan untuk menyeragamkan sistem waktu di Bulan semakin menguat sehingga ilmuwan berencana membuat sistem navigasi satelit global untuk Bulan (GNSS), mirip seperti GPS di Bumi.
Sistem GNSS, serupa dengan GPS di Bumi, penting untuk melacak lokasi dari beberapa pesawat luar angkasa yang beroperasi bersama di permukaan Bulan.
Sejumlah Badan Antariksa berencana memasang GNSS sekitar tahun 2030 dan Badan Antariksa Eropa (ESA) menyepakati sebuah proyek yang disebut Moonlight dan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga melakukan proyek yang sama bernama Sistem Navigasi dan Siaran Komunikasi Bulan.
Di masa lalu misi ke Bulan bergantung pada sinyal radio yang dikirimkan ke antena besar di Bumi untuk menentukan lokasi. Namun dengan makin banyaknya misi ke Bulan dalam beberapa tahun ke depan, metode ini tidak akan lagi memadai.
Menentukan sistem waktu yang seragam untuk Bulan bukan perkara mudah. Meski definisi satu detik itu sama di mana pun, teori relativitas menyatakan detak jam menjadi lebih lambat di lingkungan dengan gravitasi yang lebih kuat.
Tarikan gravitasi di Bulan lebih lemah dibanding di Bumi. Ini artinya, bagi pengamat di Bumi, satu jam di Bulan akan bergerak lebih cepat dibanding satu jam di planet kita.
Menurut insinyur antariksa Cheryl Gramling, jam bulan sebenarnya akan bertambah sekitar lima puluh enam mikrodetik selama dua puluh empat jam.
Selain itu, kecepatan waktu jam di permukaan Bulan bergantung pada posisi di mana di permukaan Bulan. Kondisi ini terjadi karena adanya rotasi Bulan.
Untuk menentukan standar waktu Bulan, setidaknya tiga jam induk harus dipasang. Hasil perhitungan waktu dari jam induk ini nantinya bisa digunakan untuk menentukan waktu yang lebih akurat menggunakan algoritma. Proses ini akan penuh tantangan karena melibatkan banyak faktor seperti rotasi Bulan dan gaya gravitasi.
Para ahli juga harus menentukan bagaimana satu hari di Bulan didefinisikan. Perhitungan ini harus berdasarkan berapa lama waktu antara dua siang atau malam.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Diuji Coba Tahun Ini, Begini Cara Kerja Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh
Mekanisme MLFF mengadopsi teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan transaksi melalui aplikasi smartphone dan terdeteksi via satelit
Baca Selengkapnya

Benarkah Kendaraan Mati Pajak Tak Boleh Isi BBM Pertalite? Begini Penjelasan Pertamina
Secara luas, penggunaan aplikasi tersebut untuk mendapatkan informasi data kendaraan bermotor secara real time.
Baca Selengkapnya

Menengok Dampak Penghapusan Tunjangan PNS dan Diganti Sistem Gaji Tunggal Mulai 2024
Sistem gaji tunggal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang direncanakan oleh pemerintah akan membebankan APBN.
Baca Selengkapnya

FOTO: Wajah Memprihatinkan Kanal Banjir Barat Ciliwung yang Terus Dialiri Cemaran Limbah Busa Rumah Tangga
Walhi menyatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu meningkatkan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai solusi mengatasi pencemaran air sungai
Baca Selengkapnya

Ternyata, Indonesia Peringkat Ketiga Negara Paling Banyak Terkena Serangan Siber
Jumlah serangan siber ke Indonesia mencapai 13,2 miliar pada tahun 2022 lalu.
Baca Selengkapnya

Kemenkes Siapkan Sistem Peringatan Dini Polusi Udara, Notifikasi akan Muncul di Ponsel Masyarakat
Sistem peringatan dini ini mampu mendeteksi kualitas udara yang buruk.
Baca Selengkapnya

Tol Atas Laut Bali Uji Coba Bayar Tanpa Sentuh di Pekan Kedua Desember 2024
Basuki percaya sistem pembayaran tol tanpa gerbang dan tanpa sentuh ini perlahan dapat diterima oleh para pengguna.
Baca Selengkapnya