Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jalan Masih Panjang untuk Ungkap Misteri Asal-Usul Virus Corona

Jalan Masih Panjang untuk Ungkap Misteri Asal-Usul Virus Corona ilustrasi kelelawar. ©AFP/Biju Boro

Merdeka.com - Laporan pendahuluan WHO atas asal usul virus corona akan merekomendasikan penelusuran kontak yang lebih luas untuk pasien pertama yang terkena Covid-19 di Wuhan, China, termasuk rantai pasokan puluhan pedagang di pasar hewan laut Huanan, yang diperkirakan memiliki peran penting dalam penyebaran awal Covid-19 pada akhir 2019. Demikian disampaikan penyelidik yang mengetahui draf laporan tersebut.

Ilmuwan independen menyampaikan kepada CNN, kerja investigasi dasar yang direkomendasikan seharusnya dilakukan berbulan-bulan sebelumnya oleh para ilmuwan China yang menyelidiki asal-usul virus. Mereka menganggapnya "mengejutkan" dan "tidak masuk akal" para ilmuwan China belum melakukan tugas itu.

Rekomendasi panel akan mengejar, antara lain, dua jalur penyelidikan utama, kata para penyelidik yang mengetahui draf laporan tersebut kepada CNN, seperti dikutip dari laman CNN pada Senin (22/2).

Pertama, mereka akan meminta penelusuran lebih lanjut riwayat kontak pasien pada 8 Desember 2019 di Wuhan, kasus pertama infeksi virus corona yang dikonfirmasi oleh para ilmuwan China dan panel WHO. Pasien belum diidentifikasi secara publik, tetapi menurut penyelidik WHO, pasien itu adalah seorang pekerja kantoran berusia empat puluhan tanpa riwayat perjalanan atau kontak, yang tinggal bersama istri dan anaknya.

Peter Daszak, salah satu anggota tim WHO yang beranggotakan 17 orang dan Presiden EcoHealth Alliance, yang menelusuri virus pada binatang, mengatakan penyelidikan telah menetapkan orang tua pasien pertama yang diketahui kemungkinan mengunjungi pasar yang menjual satwa liar di Wuhan.

Pasien tersebut bertemu tim WHO, dan pada akhir pertemuan, pasien tersebut menambahkan orang tuanya mengunjungi “pasar basah di komunitas lokal di Wuhan,” tapi bukan pasar hewan laut Huanan.

Daszak mengatakan, panel WHO tidak diberi tahu detail pasar selama kunjungan mereka dan ada kemungkinan pasar itu menjual hewan atau produk yang mungkin telah terinfeksi virus corona baru.

“Lalu dia mengatakan di akhir wawancara – dan itu semua diterjemahkan dan penerjemah, secara spesifik mengatakan – ‘Orang tua saya mengunjungi pasar basah komunitas lokal,’” ujar Daszak terkait pertemuan itu.

“Sekarang, menggunakan istilah ‘pasar basah’, khususnya di bawah batasan politik yang kita hadapi, memberi tahu saya sesuatu yang sangat signifikan: bahwa pasar lain di Wuhan - tidak (hanya) pasar Huanan, pasar lain - menjual produk satwa liar,” jelasnya.

Di China, “pasar basah” adalah sebuah istilah untuk menjelaskan tempat yang menjual berbagai produk segar, termasuk hewan hidup.

Daszak mengatakan para ilmuwan China, melihat kasus ini sebagai bagian tanggapan pemerintah, meyakinkan tim WHO bahwa orang tua pasien tersebut dites negatif virus corona, tapi China tampaknya tak melakukan pelacakan kontak orang tua tersebut di pasar yang dikunjunginya.

“Jika ditemukan pasien itu negatif, belum jelas untuk ditelusuri-kontak mereka. Tapi itu layak dilakukan sekarang karena kami memahami ada sesuatu tentang penyebaran Covid di sekitar Wuhan,” jelasnya.

Pasien ini tidak diketahui hubungannya dengan pasar hewan laut Huanan yang diyakini terkait dengan awal penyebaran virus. Daszak juga mengatakan pasien itu tidak “menjalani kehidupan perkotaan yang khas. Ia tidak melakukan aktivitas olahraga di keramaian. Hobi utamanya adalah berselancar di internet.”

Pimpinan misi WHO, Peter Ben Embarek, menolak mengomentari detail penelusuran kontak lebih jauh atau tes yang diperlukan.

“Diperlukan penelitian lebih lanjut,” ujarnya.

Tak realistis

Ilmuwan lain mengungkapkan keterkejutan dan bahkan ketidakpercayaan bahwa penyelidikan lebih lanjut baik terhadap riwayat kontak pasien pertama maupun rantai pasokan pedagang di pasar Huanan yang dicari WHO, ternyata belum dilakukan oleh China.

“Tidak masuk akal penelitian ini belum dilaksanakan. Ini tidak realistis, mengingat mereka memiliki ilmuwan kelas dunia di sana, dan teknologi yang diinvestasikan selama 20 tahun terakhir. Mereka canggih, mereka memahami jalur transmisi, dan telah mengerjakannya selama bertahun-tahun,” jelas ahli epidemiologi penyakit menular Universitas Columbia, Profesor Maureen Miller.

Miller mengatakan infeksi pasien pada 8 Desember – tanpa kontak langsung ke pasar basah atau melakukan perjalanan – menunjukkan telah ada penularan virus di komunitas pada Desember.

“Dalam jangka pendek dan jangka panjang, merugikan bagi China untuk mencoba menyembunyikan fakta bahwa virus ini bermula di China dan diekspor ke seluruh dunia,” jelasnya.

Profesor Yanzhong Huang, rekan senior bidang kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri mengatakan hal itu mengejutkan bahwa China menyelidiki dua petunjuk penting itu. Dia menambahkan negara itu baru-baru ini memobilisasi seluruh kota Beijing untuk menemukan sumber wabah Covid-19.

“Mereka memiliki ilmuwan terkemuka, yang jauh lebih berpengetahuan daripada kebanyakan ilmuwan dalam hal mengakui pentingnya informasi ini,” jelasnya.

Huang mengatakan, rekomendasi WHO menunjukkan mereka “mengungkap beberapa informasi menarik yang menelusuri asal-usul virus.”

CNN menjelaskan rekomendasi panel kepada Miller dan Huang sebagai bagian dari upaya melihat reaksi mereka.

Kementerian Luar Negeri China dan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) tak menanggapi permintaan komentar.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyampaikan kepada wartawan pada 18 Februari, laporan independen asal usul virus corona tidak berarti tunduk pada pendekatan Barat terhadap China yang dianggap bersalah dalam penyebaran virus.

“China telah melaksanakan penelitian berbasis ilmiah yang menyeluruh, profesional dengan pakar WHO,” imbuhnya, seraya mempertegas panel WHO puas dengan kerjasama China.

Hua terus mendesak penelitian asal usul virus berasal dari luar China, sebuah klaim yang punya sedikit bukti.

Rekomendasi kedua

Dalam laporan awal mereka yang akan jatuh tempo pekan depan, panel WHO juga akan merekomendasikan penyelidikan segera terhadap rantai pasokan pasar makanan laut Huanan, menurut para penyelidik yang mengetahui draf laporan tersebut.

Daszak mengatakan para ilmuwan China memberi tim WHO daftar peternakan di Provinsi Yunnan, Guangxi, dan Guangdong yang memasok satwa liar ke pasar Huanan di Wuhan.

“Akan ada rekomendasi yang akan mencakup turun ke peternakan itu, menguji petani, mewawancarai dan menguji kerabat mereka, dan mencari tahu apakah ada bukti bahwa ada wabah di sana sebelum Wuhan,” jelas Daszak kepada CNN.

Daszak menggambarkan rekomendasi itu sebagai sebuah “prioritas” di mana terdapat konsensus antara tim misi WHO dan ilmuwan China yang bekerja sama dengan mereka.

Daszak mengatakan ilmuwan China telah mengunjungi peternakan hewan liar di Provinsi Hubei dan sekitarnya, dan beberapa "pemasok hulu," tetapi bukan kawasan pertanian di wilayah selatan yang paling membuat dia dan WHO tertarik untuk didatangi.

Menguji rantai pasokan akan memungkinkan para ilmuwan untuk melihat hewan - atau manusia - mana yang dapat menularkan virus di antara mereka, sebelum menginfeksi manusia di Wuhan.

“Mungkin peristiwa penyebaran terjadi, sedikit lebih awal, pada November, atau bahkan Oktober,” kata Daszak, mengacu pada momen di mana virus berpindah dari satu spesies ke spesies lainnya.

“Tak pernah ada yang kesana untuk menguji hewan,” ujarnya.

“Peternakan itu sekarang ditutup,” lanjutnya.

Daszak menambahkan tim pelacakan ulang China yang mempelajari asal mula wabah mungkin terhambat dalam tugas ini karena lockdown China pada awal 2020.

Menurutnya, peternakan itu kemungkinan jalur yang jelas untuk virus corona.

“Kami sekarang tahu bahwa ada persediaan hewan liar yang dikembangbiakkan di peternakan di Provinsi Yunnan, Guangxi, dan Guangdong yang masuk ke pasar Huanan. Kami punya bukti dan datanya,” jelasnya.

“Kami perlu menemukan apakah ada produk lainnya yang dijual peternakan itu,” imbuhnya.

“Apakah mereka menjual hewan yang terinfeksi virus corona SARS – termasuk SARS-CoV-2? Hewan termasuk kelinci, musang-musang, dan musang?”

SARS-CoV-2 adalah virus yang menyebabkan Covid-19.

“Anda bisa melakukan itu dengan mewawancarai para peternak. Mereka tidak akan rugi apa-apa. Mereka akan menutup usaha mereka dan melanjutkan hidup mereka, dan tidak ada yang ilegal tentang apa yang mereka lakukan,” jelas Daszak.

Daszak mengatakan provinsi selatan Yunnan sangat menarik, karena di sinilah salah satu kerabat genetik terdekat dari virus SARS-CoV-2 - yang dikenal sebagai RaTG13 - ditemukan pada kelelawar.

Perburuan mendesak di antara ahli zoologi adalah untuk menentukan apakah - atau bagaimana - virus RaTG13 mungkin bermutasi dari waktu ke waktu menjadi SARS-CoV-2. Provinsi selatan China adalah rumah bagi banyak spesies yang juga rentan terhadap virus SARS-CoV-2.

Daszak mengatakan, hewan-hewan dari peternakan selatan ini akhirnya bisa sampai ke pasar makanan laut Huanan di Wuhan. Ilmuwan China telah mengambil sampel dari pasar basah Huanan selama Januari 2020 dari bangkai ikan mati dan hewan air lainnya, tetapi tidak dari spesies hidup. Beberapa hewan di pasar mati dan beku.

Hewan beku yang dites termasuk kelinci dan musang-musang. Namun hasilnya negatif. Daszak mengatakan hanya sedikit hewan yang dites.

Daszak mengatakan hasil penelitian ini belum dipublikasikan ilmuwan China, dan hanya ditunjukkan pada tim ahli WHO.

Dia mengatakan jalur virus menuju pasar dari peternakan di wilayah selatan adalah teori yang masuk akal untuk mencari asal usulnya.

“Kami tidak memiliki bukti definitif yang jelas, tapi ini jauh lebih mungkin dibandingkan jalur lain yang telah kami lihat,” pungkasnya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Geliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN

Geliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN

Geliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.

Baca Selengkapnya
Kota ini Ada di Ujung Dunia, Indahnya Luar Biasa Bikin Manusia Berbondong bondong Datang

Kota ini Ada di Ujung Dunia, Indahnya Luar Biasa Bikin Manusia Berbondong bondong Datang

Seorang WNI yang berprofesi sebagai seorang pelaut mengunggah sebuah tempat yang begitu indah di dekat Antartika.

Baca Selengkapnya