Israel lebih dulu bikin senjata kimia ketimbang Suriah
Merdeka.com - Israel diyakini secara diam-diam membangun sendiri persediaan senjata kimia dan biologi mereka beberapa dekade lalu. Ini menurut laporan dari majalah Foreign Policy, mengutip dokumen CIA (Agen rahasia luar negeri Amerika Serikat) yang baru saja terungkap.
"Satelit pengintai Amerika pada 1982 telah menemukan adanya kemungkinan sebuah fasilitas produksi dan sebuah fasilitas penyimpanan senjata kimia di Area Penyimpanan Sensitif Dimona di Gurun Negev," tulis dokumen rahasia intelijen CIA pada 1983 yang diperoleh Foreign Policy (FP), seperti dilansir stasiun televisi Russia Today, Kamis (12/9).
"Produksi senjata kimia lainnya diyakini berada di dalam industri kimia Israel yang berkembang dengan baik," lanjut dokumen itu.
Menurut Foreign Policy, badan intelijen Amerika memastikan Israel memiliki persediaan senjata nuklir yang dikembangkan sekitar tahun 1960-an dan 1970-an sebagai bagian dari pertahanan terhadap kemungkinan serangan dari negara-negara Arab.
Selama bertahun-tahun, analis persenjataan berspekulasi Israel membangun berbagai senjata kimia dan biologi untuk melengkapi dugaan persenjataan nuklirnya.
Perhatian para ahli ini khususnya terfokus pada Institut untuk Penelitian Biologis Israel (IIBR) di Kota Ness Ziona, sekitar 20 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Tel Aviv.
Pusat Penelitian yang sangat rahasia ini dioperasikan dan didanai oleh Departemen Pertahanan Israel dan dikatakan menjadi fasilitas manufaktur senjata kimia dan biologi militer Israel.
IIBR diduga juga terlibat dalam beberapa insiden. Salah satunya, menurut laporan Kementerian Luar Negeri Inggris pada 1998, pihak berwenang Israel sempat melakukan perintah evakuasi terhadap rumah-rumah di area itu sebelum akhirnya para ilmuwan menyatakan tidak ada ancaman bagi penduduk.
Namun, Foreign Policy menulis, sampai saat ini tidak banyak bukti telah diterbitkan tentang kepemilikan senjata kimia atau nuklir Israel. Temuan terbaru dari dokumen CIA ini mungkin bisa menjadi indikasi terkuat.
Dokumen CIA pada 1983 ini mengungkapkan intelijen Amerika menyadari adanya dugaan pengujian senjata kimia Israel sejak awal tahun 1970-an, ketika mereka mempelajari dari sumber-sumber intelijen tentang keberadaan pengujian senjata kimia. Ini hampir pasti area pengujian ini terletak di Gurun Negev, sebelah selatan Israel.
Menurut dokumen CIA, Israel meningkatkan penelitian dan pengembangan senjata kimia mereka setelah berakhir Perang Arab-Israel pada 1973. Perang dimulai ketika Mesir dan Suriah melancarkan serangan gabungan terhadap Israel, di saat bangsa Yahudi itu merayakan Yom Kippur, hari paling suci di dalam kalendar Yahudi.
Laporan itu juga mengklaim bahwa pada Januari 1976, intelijen Amerika mendeteksi kemungkinan tes senjata kimia Israel yang kemungkinan terjadi di Gurun Negev. Foreign Policy mengutip seorang mantan perwira intelijen angkatan udara Amerika, yang mengatakan kepada majalah itu bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) menyadap komunikasi yang menunjukkan bahwa angkatan udara Israel melaksanakan sebuah misi pengiriman simulasi senjata kimia tingkat rendah di berbagai lokasi pengeboman di Negev.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaMomen kocak tentara Israel yang lari ketakutan waktu dikerjain temannya saat sedang kencing. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaIntelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaKonotasi kata baru "israeled" ini negatif, mengacu pada tindakan Israel di Palestina, tanah jajahannya.
Baca Selengkapnya