Merdeka.com - Peneliti Mesir bernama Amir Gamal mengatakan Israel diam-diam tengah menyusup ke dalam tim arkeolog asing di Mesir untuk membuat rencana agar sejarah menyatakan bangsa Yahudi pembuat piramid.

Gamal mengatakan kepada surat kabar Mesir Elaph, Israel berusaha membuktikan bangsa Yahudi punya pengaruh pada masa kepemimpinan Raja Firaun di Mesir, seperti dilansir koran the Jerusalem Post, Rabu (10/9).

Menurut Gamal, para arkeolog asing, terutama dari Republik Ceko, diam-diam membantu negara Yahudi itu dengan cara memalsukan sejarah Mesir.

Gamal menuturkan, Israel tidak mengirimkan arkeolognya karena takut ketahuan rencananya. Israel justru menyamarkan rencananya melalui selubung negara lain lewat kepemimpinan tim arkeolog yang berbangsa Yahudi.

Dari penjelasan Gamal diketahui, buat mengklaim bangsa Yahudi yang membangun piramid, Israel berencana membuktikan Raja Mesir Sheshonq I, pendiri Dinasti ke-22 pada tahun 10 sebelum Masehi, adalah Raja Shishak seperti disebutkan Alkitab.

Menurut kisah di Alkitab, Shishak pernah menjajah Yudea di masa kekuasaan Raja Rehoboam dan mengambil harta karun dari Kuil Sulaiman di Yerusalem. Gamal mengklaim Israel ingin menguasai emas dan perhiasan yang ditemukan di situs penggalian di Tanis di Mesir sebagai bagian dari harta karun Raja Sulaiman.

Salah satu arkeolog asal Republik Ceko yang membantu Israel itu, kata Gamal, adalah Miroslav Barta dari Universitas Charles di Praha. Dia merupakan jaringan mata-mata Israel dengan misi arkeologi. Sebagai bukti, Gamal mengatakan Barta pernah bertemu dengan Presiden Israel Shimon Peres pada 2003.

"Barta ingin menyatakan bangsa Yahudi punya peran langsung dalam pembangunan piramida Mesir," kata Gamal.