Israel cemas Suriah beli rudal jelajah canggih Rusia
Merdeka.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin pekan depan. Kunjungan bilateral tersebut terkait kekhawatiran Tel Aviv bahwa Moskow kemungkinan akan mengirimkan persenjataan canggih ke Suriah.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov membenarkan rencana kunjungan Netanyahu itu. Namun dirinya enggan memberikan keterangan rinci.
"Netanyahu dan Putin akan membahas masalah perdagangan persenjataan ke Suriah, terutama sistem peluru kendali anti-serangan udara S-300 yang canggih," kata sumber di pemerintahan Israel kepada wartawan, Minggu (12/5)/
Israel pada pekan lalu melancarkan serangan udara sebanyak dua kali di dekat Damaskus. Seorang sumber di pihak Israel mengatakan bahwa serangan-serangan itu ditujukan untuk mencegah pemindahan senjata-senjata canggih kepada Hisbullah, kelompok Syiah Lebanon yang kuat dan memiliki keterikatan dengan Suriah.
Sebelum menemui Putin, Netanyahu juga telah mengabarkan tentang pembelian persenjataan peluru kendali S-300 buatan Rusia yang dilakukan Suriah. S-300 disebut senjata dari darat-ke-udara yang bisa menghalau pesawat atau peluru kendali.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Bantu Israel Hadapi Serangan Rudal dan Drone Iran, Salah Satunya Negara Arab
Baca SelengkapnyaMengenal sosok pemilik vila mewah yang ditempati Benjamin Netanyahu bersama keluarganya untuk berlindung dari ketegangan politik yang terjadi di Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaRespons Presiden Jokowi usai Iran melakukan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaIntelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaIni serangan kedua di kompleks RS Al-Shifa, sebelumnya serangan terjadi pada November 2023.
Baca SelengkapnyaKnesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaTonton video Netanyahu berdalih di slide terakhir artikel ini.
Baca Selengkapnya