Israel bakal bikin undang-undang kesetaraan gender
Merdeka.com - Kementrian kehakiman Israel berjanji untuk menghapus sistem pembangian tempat duduk di angkutan umum memisahkan perempuan dan laki-laki. Kaum hawa yang menempati bangku deret belakang sebab aturan Yahudi Ortodoks akan bisa membaur.
Situs asiaone.com melaporkan, Kamis (9/5) aturan ini juga pelan-pelan menyingkirkan penegakan hukum Yahudi Ortodoks memisahkan gender di pelbagai bidang. "Diskriminasi terhadap perempyan di tempat umum dan pelayanan publik tidak bisa dibenarkan," Ujar Menteri Kehakiman Tzipi Livni.
Meski mayoritas penduduk berfaham sekularisme nyatanya minorita Yahudi Ortodoks mampu mengendalikan lembaga-lembaga pemerintah seperti perkawinan dan sebagainya. Livni menyerukan pada departemen kehakiman agar merancang undang-undang baru bertuliskan mereka yang membuat pemisahan antara lelaki dan perempuan di ruang publik merupakan tindak pidana.
Kini kekuatan politisi Yahudi Ortodoks di pemerintahan berkurang meski dalam koalisi masih berpengaruh, namun pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bisa memenangkan dukungan bagi undang-undang baru itu.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaKebiadaban tentara Israel terus berlanjut, kini perkosa wanita hamil dan membunuhnya di hadapan sang suami.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaKesadaran masyarakat akan kesetaraan gender perlu ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaIsrael mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca Selengkapnya