Merdeka.com - Sudah setengah abad lebih, Iran dan Amerika Serikat (AS) tidak memiliki hubungan akur. Berbagai ketegangan politik telah mewarnai hubungan dua negara itu.
Tetapi di tengah ketegangan antar pemerintah itu, nyatanya hubungan masyarakat AS dan Iran terlihat akur. Keakraban hubungan ini diperlihatkan para suporter masing-masing tim nasional Iran dan AS di Piala Dunia Qatar 2022.
Salah satunya seperti yang diperlihatkan warga Iran-Amerika bernama Shervin Sharifi. Sharifi yang berusia 31 tahun adalah penggemar sepak bola, dia mengumpulkan berbagai kaus bola sebagai hobi. Hingga kini Sharifi memiliki koleksi 107 kaus bola dari berbagai tim sepak bola di seluruh dunia.
Dari ratusan baju itu, terdapat sekitar 40 – 45 baju yang berasal dari tim nasional Iran.
“Anda dapat mengatakan saya agak kecanduan. Ini adalah hidup saya. Untuk inilah saya hidup,” jelas Sharifi, dikutip dari Aljazeera, Selasa (29/11).
Meski Sharifi tinggal di AS, namun dia tetap mendukung tim nasional Iran. Untuk menunjukkan dukungannya itu, Sharifi pergi meninggalkan Kota Dallas, Texas bersama temannya ke Qatar untuk mendukung Iran dalam pertandingan melawan AS yang dilaksanakan dini hari tadi.
Sebelumnya Iran menang atas Wales dengan skor 2 – 0. Untuk menyelamatkan diri dari klasemen grup, AS harus menang melawan Iran. Namun agar Iran tetap aman, Iran harus menang atau memiliki skor imbang melawan AS. Mengingat hanya ada satu tim yang dapat menang dari klasemen grup B.
Sharifi sendiri menjelaskan jika tim nasional Iran harus dapat bermain baik melawan AS karena seluruh penduduk Iran sudah pasti akan menonton pertandingan itu.
“Saya dapat memberitahu Anda dengan pasti – para pemain Iran memiliki hasrat lebih untuk permainan ini karena mereka tidak hanya bermain untuk diri mereka sendiri untuk menjadi sukses; mereka memiliki 80 juta orang untuk dibuat bahagia di rumah. Itu memiliki banyak beban di pundak,” ujar Sharifi.
Namun Sharifi menceritakan dia memahami hubungan antara pemerintah Iran dan AS yang memanas. Berbagai protes yang mengarah kepada tim nasional Iran selama Piala Dunia 2022 adalah salah satunya.
Karena itu jika Iran memenangkan pertandingan melawan AS, maka kemenangan itu dapat menjadi perubahan besar.
“Saya tidak mengatakan (tim AS) tidak begitu bersemangat, tetapi sudah 43 tahun cengkeraman semacam ini di sebuah negara. Ketika tim Iran melangkah di lapangan itu, mereka tidak hanya bermain untuk satu pertandingan. Mereka bermain untuk perubahan,” ujarnya.
Bagi Sharifi pertandingan Iran melawan AS adalah peristiwa yang mengubah hidupnya. Sharifi sendiri menceritakan dia jatuh cinta pada sepak bola ketika Iran berhasil mengalahkan AS pada Piala Dunia 1998 dengan skor 2 – 1.
Sebelumnya pertandingan kala itu disebut-sebut sebagai pertandingan yang penuh dengan unsur politis dalam sejarah Piala Dunia mengingat hubungan geopolitik tidak bersahabat antara AS dan Iran.
Bahkan saat itu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan dia akan menarik seluruh anggota tim nasional Iran kalau mereka terpaksa berjabat tangan dengan pemain AS.
Sharifi juga menjelaskan saat itu ayahnya lebih mementingkan unsur politis dibandingkan pertandingan sepak bola. Sharifi sendiri tidak memedulikan unsur politis dalam pertandingan.
Namun dibalik ketegangan itu, nyatanya pemain tim nasional AS dan Iran berpose bersama di lapangan. Masing-masing tim nasional pun memberikan bunga berwarna putih kepada sesama pemain.
Bagi Sharifi pertandingan 1998 adalah pertandingan yang mampu menyatukan Iran dan AS yang tidak akur.
Tetapi banyak perubahan telah terjadi semenjak 1998. Di Iran sendiri, protes besar-besaran telah berlangsung selama berbulan-bulan karena kematian perempuan berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini. Berbagai korban dari anak-anak hingga orang dewasa telah berjatuhan dalam protes itu.
Namun melihat tindakan pemerintah Iran atas warganya sendiri, tim nasional Iran turut memprotes perlakuan itu di depan para penonton Piala Dunia. Bahkan pada pertandingan Iran melawan Inggris, tim nasional Iran enggan menyanyikan lagu kebangsaan mereka. Begitu juga saat Iran melawan Wales beberapa hari lalu.
Sharifi menjelaskan keputusan tim nasional Iran tidak menyanyi dapat menyoroti masalah dalam negeri Iran.
Meski demikian, sepak bola tetap dapat mempersatukan dua negara yang tidak bersahabat. Hal senada juga diutarakan warga Amerika-Kanada berusia 37 tahun bernama Vignesh Ram.
Ram yakin sepak bola dapat menjadi kekuatan pemersatu antara Iran dan AS.
“Bagi penggemar sepak bola AS, bepergian ke luar negeri memberi kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak perspektif… Ini menyatukan orang dengan cara yang benar-benar bermakna, dan tim AS tidak pernah hebat, jadi tidak ada ruginya. Ada sedikit kebanggaan nasional yang dipertaruhkan,” ujarnya.
Bagi Ram, pertandingan bola dapat menjadi kesempatan bagi banyak orang untuk melihat apa yang dihadapi warga AS setiap harinya. Karena itu Ram menjelaskan negara bukanlah pemerintahnya, melainkan masyarakatnya.
Sharifi juga mengutarakan hal yang sama. Namun dia tetap mengakui kalau sepak bola sekarang telah terpengaruh kondisi politik masing-masing tim nasional. Tetapi pertandingan Iran melawan AS tetap diyakininya dapat mempersatukan dua negara yang saling bermusuhan.
“Penggemar AS akan bersimpati kepada rakyat Iran karena, pada akhirnya, rakyat Iran bukanlah pemerintah Iran,” ujar Sharifi.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan [pan]
Baca juga:
Keponakan Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ditangkap
Federasi Sepak Bola AS Hilangkan Kata Allah dari Bendera Iran di Klasemen Piala Dunia
Aksi Suporter Cantik Timnas Iran saat Laga Lawan Wales di Piala Dunia 2022
Pemain Iran Tolak Nyanyikan Lagu Kebangsaan di Laga Piala Dunia, Ini Sebabnya
PM Kanada Hapus Tweet Soal Iran Lantaran Berita Bohong di Medsos
Iran Berhasil Bikin Rudal Balistik Hipersonik, Sehebat Apa Kemampuannya?
Dari Racun Semprot Sampai Cokelat, Menguak Sepak Terjang Intelijen Mossad Israel
Manusia Paling Kotor di Dunia Meninggal di Usia 94 Tahun
Advertisement
Advertisement
AS Tembak Jatuh Balon Mata-Mata China
Sekitar 1 Jam yang laluJupiter Geser Posisi Saturnus sebagai Planet dengan Jumlah Bulan Terbanyak
Sekitar 2 Jam yang laluCIA: AS Tawarkan Putin 20 Persen Wilayah Ukraina Agar Akhiri Perang
Sekitar 4 Jam yang laluMistis dan Unik, Ilmuwan Temukan 'Jejak Kaki Hantu' Berasal dari 12.000 Tahun Lalu
Sekitar 1 Hari yang laluArkeolog Temukan Makam 'Vampir', di Dadanya Tertancap Batang Besi
Sekitar 1 Hari yang laluPeneliti Tak Sengaja Temukan Spesies Baru Dinosaurus Bergigi 400
Sekitar 1 Hari yang laluTulisan China Tertua Berusia 5.000 Tahun Ditemukan di Shanghai
Sekitar 1 Hari yang laluSiapkan Bukti Girik Tanah, Bripka Madih Lapor ke Polda Metro Kasus Tanah Diserobot
Sekitar 2 Jam yang laluKecewa Kasus Lahan Orang Tua Diserobot, Bripka Madih Mundur dari Polri
Sekitar 4 Jam yang laluAnggota Brimob Bentak & Tunjuk-Tunjuk Babinsa TNI AD, Adu Mulut soal Koordinasi
Sekitar 5 Jam yang laluPsikolog Polda NTT Pulihkan Trauma Balita Disekap Tantenya
Sekitar 20 Jam yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 1 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 1 Hari yang laluPleidoi, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan & Nama Baik Dipulihkan
Sekitar 1 Hari yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Cerita Pengalaman Irfan Tak Patuhi Perintah Atasan Dipukuli Hingga Tak Berdaya
Sekitar 1 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 2 Hari yang laluVIDE0: Eliezer Minta Maaf Usik Jaksa soal 'Kejujuran Dibayar 12 Tahun Penjara'
Sekitar 2 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 6 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluBRI Liga 1: Pasca-Digebuk PSS Sleman, Divaldo Alves Siap Dievaluasi Manajemen Persik
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami