Iran Sebut Petugas Medis yang Meninggal Karena Virus Corona Mati Syahid
Merdeka.com - Iran menyatakan bahwa para dokter dan perawat yang meninggal karena virus corona sebagai syuhada atau mati syahid seperti tentara yang terbunuh di medan perang. Hal itu disampaikan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Selasa saat wabah itu menewaskan kembali 54 orang dan membuat angka kematian di seluruh negeri melonjak menjadi 291.
Dikutip dari ABC News, Rabu (11/3), Khamenei mengumumkan mereka yang meninggal karena melawan virus ini dianggap sebagai mati syahid. Keluarga syuhada, yang biasanya dari petugas keamanan dan pasukan bersenjata menerima sumbangan dari negara.
Pernyataan Khamenei itu muncul di tengah kampanye propaganda yang mencoba mengaitkan upaya mengatasi wabah dengan perang panjang berdarah dengan Irak pada 1980-an.
Secara terpisah, Khamenei mengumumkan dia tak akan menyampaikan pidato dalam upacara tahunan Nowruz atau Tahun Baru Persia di kota suci Syiah, Mashhad.
Lebih dari 8.600 orang terjangkit virus di Iran. Kasus kematian akibat virus corona di Republik Islam itu terbesar di luar China.
Pada Selasa, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour memperingatkan kasus virus corona di Iran bisa terus meningkat sebelum perayaan Nowruz pada 20 Maret mendatang. Dia mendesak orang-orang untuk membatasi perjalanan, dimana polisi kesulitan menjaga pos-pos pemeriksaan di jalan-jalan antara kota-kota besar. Iran belum mengambil keputusan karantina luas seperti China dan Italia.
"Angka penyebaran penyakit masih meningkat," kata Jahanpour saat konferensi pers.
Minum Methanol
Peningkatan angka kematian setiap hari di Iran membuat perang melawan virus masih berlangsung lama, bahkan lebih banyak orang meninggal karena meminum methanol yang merupakan langkah dan keyakinan keliru bahwa meminum cairan alkohol itu dapat membunuh virus.
Rumor menyebar di Iran bahwa alkohol bisa mengobati virus corona telah menyebabkan 37 kematian dan 270 orang dilarikan ke rumah sakit setelah keracunan karena alkohol selundupan, seperti dilaporkan kantor berita pemerintah IRNA pada Selasa.
Minumal beralkohol ilegal di Iran, tetapi minuman alkohol produksi usaha rumahan di kota Ahvaz selatan diduga menggunakan metanol beracun untuk menggantikan etanol dan menggunakan pemutih untuk menutupi warnanya, kata pejabat Kementerian Kesehatan Ali Ehsanpour.
Tujuh penyelundup telah diidentifikasi dan ditangkap, kata Ali Beiranvand, wakil jaksa di Ahvaz.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi
Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini
Tingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaDikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaIDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan
Diungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca Selengkapnya