Merdeka.com - Serangkaian sanksi baru dijatuhkan Amerika Serikat kepada Iran. Alasan sanksi ini dijatuhkan karena pengembangan program rudal Teheran dan berbagai aktivitas 'jahat' yang dilakukan di Timur Tengah.
Kesal karena sanksi tersebut melemahkan kontribusi positif Iran dalam kesepakatan nuklir 2015 lalu, Teheran berjanji akan balas dendam.
"AS tetap merasa prihatin dengan kegiatan-kegiatan jahat Iran di Timur Tengah yang membuat stabilitas, keamanan dan kemakmuran kawasan goyah," demikian dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, Rabu (19/7).
Reuters menuturkan Kemlu AS mengatakan aktivitas jahat Iran melunturkan kontribusi positif mereka terhadap perdamaian dan keamanan kawasan.
Daftar hitam AS ini memasukkan 18 perusahaan dan individu asal Iran. Catatan hitam itu tersimpan dalam daftar kementerian keuangan AS.
Menurut mereka, belasan perusahaan tersebut mendukung aktivitas kriminal transnasional, dan mendanai militer Irak membangun teknologi canggih, seperti pesawat nirawak dan alat militer lainnya.
Kementerian Keuangan AS menuliskan beberapa entitas lain ikut mengatur dan merencanakan pencurian program peranti lunak sensitif AS dan negara Barat lainnya. "Mereka kemudian menjual program itu kepada pemerintah Iran," lanjut pernyataan Kemenkeu AS itu.
Pemerintah Presiden Donald Trump sebenarnya tahu dan mengakui patuhnya Iran pada perjanjian nuklir dengan tidak mengembangkan produksi uranium. Namun Washington khawatir Teheran mendukung sejumlah kelompok pemberontak dan teroris.
Negeri Paman Sam menganggap Iran mendukung kelompok, seperti Hizbullah, Hamas di Palestina dan Houthi di Yaman. Mereka juga tidak setuju Teheran bersekutu dan mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah.
"Saat kami berupaya mencegah, kami malah melihat adanya upaya Iran mengancam AS dan sekutu," tutur Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.
Iran menganggap sanksi baru AS ini sebagai langkah menjijikan dan tidak berharga. Mereka berjanji akan melawan AS karena dijatuhkannya sanksi baru tersebut.
"Iran akan melakukan tindakan balasan dengan menjatuhkan sanksi kepada warga AS yang melawan rakyat Iran dan negara Muslim lain di kawasan," jelas Kemlu Iran.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif juga mengatakan sanksi itu melanggar dan meracuni semangat perjanjian nuklir yang sudah disepakati bersama AS dan lima negara besar lain.
"Kami akan bertindak sesuai perjanjian itu," pungkas Zarif. [ary]
Baca juga:
Janji palsu hampir tengah malam
Sehari dibui, adik Presiden Iran langsung darah tinggi
Iran vonis warga AS 10 tahun penjara karena diduga mata-mata
AS geram helikopternya disorot laser oleh kapal perang Iran
Iran sebut punya bukti Saudi dukung serangan ISIS di Teheran
Balas dendam serangan Teheran, Iran luncurkan rudal ke markas ISIS
Larangan perjalanan AS dikabulkan, Iran janji akan membalasnya
Marak Pengkhianatan, Presiden Ukraina Pecat Tiga Tiga Kepala Keamanan
Sekitar 20 Menit yang laluJasad Tentara India yang Hilang 38 Tahun Lalu Ditemukan
Sekitar 1 Jam yang laluPenelitian Ungkap Berapa Jumlah Korban Tewas jika Terjadi Perang Nuklir AS-China
Sekitar 2 Jam yang laluIran Gelar Turnamen Drone Militer dengan Rusia, Armenia, Belarusia
Sekitar 3 Jam yang laluBuntut Penikaman, Orang Semakin Tertarik dengan Buku "Ayat-Ayat Setan" Salman Rushdie
Sekitar 4 Jam yang laluSetahun Taliban Berkuasa, "Kadang Kami Bisa Makan Malam, Kadang Tidak"
Sekitar 8 Jam yang laluIbu Tersangka Penikaman Salman Rushdie Sebut Anaknya Berubah Sejak dari Timur Tengah
Sekitar 20 Jam yang laluAung San Suu Kyi Divonis Enam Tahun Penjara Terkait Kasus Korupsi
Sekitar 21 Jam yang laluIran Akhirnya Buka Suara Soal Penikaman Salman Rushdie
Sekitar 22 Jam yang laluNovel Ayat-Ayat Setan Laku Keras di Eropa Setelah Salman Rushdie Ditikam
Sekitar 1 Hari yang laluKorea Utara Cabut Aturan Wajib Pakai Masker Setelah Umumkan Bebas Covid
Sekitar 1 Hari yang laluIlmuwan China Temukan Cara untuk Memperbesar Sel Otak
Sekitar 1 Hari yang laluSepi Job, Persatuan Dukun Laporkan Pesulap Merah, Ini kata Brigjen Pol Krishna Murti
Sekitar 3 Jam yang laluKabar Terbaru Polwan Cantik Nina Oktoviana, Raih Penghargaan Tertinggi PBB di Afrika
Sekitar 3 Jam yang laluPolisi Baik Cari Orang di Jalan yang Hafal Teks Proklamasi, Ending-nya Tak Terduga
Sekitar 4 Jam yang laluSahabat Ungkap Fakta AKP Rita Yuliana Sebenarnya, Terungkap Statusnya Sekarang
Sekitar 5 Jam yang laluPengacara Brigadir J Ungkap 'Si Cantik' Diduga Pemicu Kemarahan Irjen Sambo
Sekitar 2 Menit yang laluMahfud: Bisa jadi Istri Ferdy Sambo Kena Dipidana
Sekitar 31 Menit yang laluPihak Brigadir J Tuding Istri Ferdy Sambo Terlibat Halangi Penegakan Hukum
Sekitar 48 Menit yang laluMahfud MD Nilai Bharada E Bisa Bebas Jika Benar Ada Paksaan Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluPengacara Brigadir J Ungkap 'Si Cantik' Diduga Pemicu Kemarahan Irjen Sambo
Sekitar 2 Menit yang laluMahfud: Bisa jadi Istri Ferdy Sambo Kena Dipidana
Sekitar 31 Menit yang laluPihak Brigadir J Tuding Istri Ferdy Sambo Terlibat Halangi Penegakan Hukum
Sekitar 48 Menit yang laluMahfud MD Nilai Bharada E Bisa Bebas Jika Benar Ada Paksaan Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluPengacara Brigadir J Ungkap 'Si Cantik' Diduga Pemicu Kemarahan Irjen Sambo
Sekitar 2 Menit yang laluMahfud: Bisa jadi Istri Ferdy Sambo Kena Dipidana
Sekitar 31 Menit yang laluMahfud MD Nilai Bharada E Bisa Bebas Jika Benar Ada Paksaan Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluPersipura Menilai Liga 2 Lebih Ekonomis Jika Digelar dengan Format Tiga Wilayah
Sekitar 13 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami