Iran diperkirakan bisa bikin bom nuklir Juli tahun ini
Merdeka.com - Sebuah sumber keamanan tidak disebutkan identitasnya kemarin menyatakan Iran kemungkinan mampu membuat sebuah bom nuklir pada Juli tahun ini.
Situs the Times of Israel melaporkan, Jumat (29/3), sumber mengklaim bahwa setelah melihat Korea Utara mempunyai senjata nuklir, pemimpin Iran ternyata juga telah memutuskan untuk menyiapkan bom nuklirnya antara Juli sampai September tahun ini.
"Iran tampaknya tidak main-main seperti halnya Korea Utara. Apa yang dimiliki Kim Jong-un, juga dimiliki Mahmud Ahmadinejad," kata sumber itu. "Pada akhir 2012, Iran telah melakukan simulasi ledakan nuklir dan sejak saat itu Iran telah maju setiap harinya."
Tahun lalu Netanyahu sempat menyatakan di depan Sidang Majelis Umum PBB bahwa Negeri Mullah itu dapat membuat bom pada musim semi tahun ini. Namun, pejabat Israel telah merevisi beberapa kali terkait masalah penetapan tanggal.
Obama, yang pekan lalu mengunjungi Israel untuk mendiskusikan kerja sama terkait masalah Iran, tampaknya telah meyakinkan Netantahu agar bersama-sama dengan penetapan batas waktu yang dikeluarkan Amerika. Negeri Adidaya itu menyatakan bahwa Iran masih satu tahun lagi dalam membuat bom nuklir serta masih belum selesai memutuskan untuk mempercepat pembuatan senjata nuklirnya.
Namun, sumber itu mengatakan bahwa pernyataan yang diucapkan Obama itu digunakan untuk membuat Netanyahu dan Israel akhirnya kalah dengan posisi Kota Yerusalem terikat pada Iran.
"Obama telah melempar pasir ke mata kami dan sekarang kami akan menuai badainya," kata salah satu sumber. "Mereka seakan membeli kita dengan sanjungan-sanjungan dan seakan menampilkan persahabatan, tetapi mereka menghindari tanggung jawab untuk melakukan penyerangan."
Ketika Israel terus memilih cara untuk menyerang program nuklir Iran dengan serangan militer, namun Amerika selalu mempertahankan lebih memilih cara-cara diplomasi dan pemberian sanksi untuk mengakhiri kebuntuan. Dari pernyataan Netanyahu saat lawatan Obama ke Israel tampaknya telah menunjukkan bahwa Israel tidak akan bertindak tanpa dukungan dari Amerika, di mana banyak pengamat mengatakan memang diperlukannya sebuah serangan yang efektif.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Tak Bakal Naik Hingga Juni Meski Konflik Israel Vs Iran Memanas
Pemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Khawatir Anggaran Subsidi BBM Bisa Bengkak Imbas Perang Iran Vs Israel
Konflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaSolusi Pakar Antisipasi Dampak Perang Iran Vs Israel: Produksi Dalam Negeri Harus Diperkuat
Pemerintah juga diminta menekan impor barang pangan dan barang konsumsi
Baca SelengkapnyaNegara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaPerang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaIsrael Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
Israel Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
Baca SelengkapnyaCak Imin ke Pemerintah: Jangan Sampai Beras Naik Tak Terkenadli Jelang Bulan Ramadan
Cak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca Selengkapnya