Merdeka.com - Iran berencana membuka kembali GOR, kampus-kampus, dan masjid di wilayah yang bebas dari infeksi virus corona.

Toko-toko, pasar, dan pusat perbelanjaan di Iran dibuka kembali dalam beberapa pekan terakhir saat negara itu memperlonggar pembatasan di sejumlah wilayah.

Saat ini dengan angka kematian di bawah 50 per hari, pemerintah mengatakan juga berencana membuka kembali GOR, universitas, dan masjid atau tempat suci lainnya setelah Idul Fitri dan pada saat pawai Hari Quds internasional. Demikian dilansir dari Press TV, Senin (18/5).

Kebijakan ini di wilayah mana pun bisa berubah jika warga dan tempat usaha gagal mengikuti aturan baru yang ketat dan pedoman jaga jarak sosial.

Berdasarkan keputusan terakhir pemerintah, pawai pekan depan di Teheran untuk menandai Hari Quds akan tetap diselenggarakan. Untuk menghindari penyebaran virus, para peserta akan membawa kendaraan mereka saat pawai dan bukan berbaris di jalanan. Pasukan Garda Revolusi Iran akan bertugas mengatur acara nasional ini.

Masjid-masjid telah dibuka untuk para jemaah dan salat Jumat kembali dilaksanakan di daerah yang masuk tanda putih atau bebas Covid-19. Di daerah dengan tanda merah dan kuning, pihak berwenang terus melonggarkan pembatasan, membuka jalan raya antar kota, pusat perbelanjaan dan pasar.

Sementara itu, beberapa usaha berisiko tinggi termasuk restoran dan pusat kebugaran tetap tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Demi menjaga keseimbangan antara melindungi kesehatan masyarakat dan melindungi perekonomian, pemerintah Iran menahan diri untuk tidak memaksakan lockdown besar-besaran sebagaimana diterapkan di sejumlah negara lain. Sementara tingkat infeksi dan kematian menurun, pejabat kesehatan tetap khawatir pelonggaran pembatasan diterapkan terlalu dini, dan lebih didorong pertimbangan ekonomi daripada kesehatan.