Intelijen AS: Rusia akan Beli Jutaan Roket dan Peluru dari Korea Utara
Merdeka.com - Intelijen Amerika Serikat mengatakan menurut temuan mereka, Kementerian Pertahanan Rusia sedang dalam proses membeli jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara (Korut) untuk mendukung invasinya ke Ukraina.
Seorang pejabat AS yang berbicara secara anonim kemarin mengatakan, rencana Rusia ini menunjukkan "militer Rusia kekurangan banyak pasokan di Ukraina yang disebabkan oleh kontrol ekspor dan sanksi".
Pejabat intelijen AS meyakini di masa depan Rusia dapat membeli peralatan militer tambahan dari Korut. Demikian dikutip dari The Guardian, Selasa (6/9).
Temuan itu muncul setelah pemerintahan Presiden Joe Biden baru-baru ini mengkonfirmasi militer Rusia pada Agustus menerima pengiriman drone buatan Iran untuk digunakan di medan perang di Ukraina.
Korut berusaha mempererat hubungan dengan Rusia karena sebagian besar Eropa dan negara barat lainnya menarik diri dari Rusia. Pemerintahan Korut menyalahkan AS atas krisis Ukraina dan mengklaim "kebijakan hegemonik" barat yang membenarkan tindakan militer Rusia di Ukraina untuk melindungi dirinya sendiri.
Korut juga mengisyaratkan minat untuk mengirim pekerja konstruksi untuk membantu membangun kembali wilayah yang diduduki Rusia di timur negara itu.
Duta Besar Korea Utara untuk Moskow baru-baru ini bertemu dengan utusan dari dua wilayah separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbas Ukraina dan menyatakan optimisme tentang kerja sama di “bidang migrasi tenaga kerja”.
Pada bulan Juli Korut menjadi satu-satunya negara selain Rusia dan Suriah yang mengakui republik yang memproklamirkan diri di Luhansk dan Donetsk, yang selanjutnya bersekutu dengan Rusia dalam konflik di Ukraina.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaIni menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi rudal dan senjata lainnya secara drastis.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnya