Ini Solusi bagi Konflik India-Pakistan Menurut Koran The New York Times
Merdeka.com - Koran berpengaruh di Amerika Serikat, the New York Times (The Times) dalam kolom tajuk rencananya kemarin memperingatkan, bukan Korea Utara yang menjadi ancaman nuklir paling nyata saat ini, tapi konflik India-Pakistan.
Ketegangan antara India dan Pakistan memang kini mereda namun ancaman perang nuklir masih menghantui.
Editorial New York Times mengatakan India dan Pakistan akan menghadapi konsekuensi tak terduga dan mungkin mengerikan terkecuali keduanya mampu menyelesaikan sengketa soal Kashmir.
"Kedua negara sudah saling melanggar batas wilayah. India menyerang Pakistan dan terlibat dalam pertempuran udara. Bentrokan selanjutnya bisa jadi jauh lebih tak terduga," kata tajuk rencana The Times, seperti dilansir laman Samaa TV, Jumat (8/3).
"Situasinya sangat mudah tersulut mengingat kedua negara sudah mengalami tiga kali perang selama 70 tahun. Militer kedua negara senantiasa bersiaga di perbatasan dan kedua pemerintah jarang sekali menggelar dialog."
Konflik India-Pakistan ©2019 REUTERS
Menurut The Times, solusi dari konflik yang berdampak kepada banyak umat beragama dan nasionalis ini harus diselesaikan dengan dialog antara India, Pakistan, dan rakyat Kashmir.
Pemerintahan Amerika Serikat saat Presiden Bill Clinton, Bush, dan Obama sudah berupaya keras untuk memastikan bentrokan pada 1999, 2002, dan 2008 tidak terjadi di luar kendali. Pada pemerintahan Trump saat ini, AS mengambil sikap tegas kepada Pakistan dan India karena punya kepentingan bisnis.
Pada 14 Februari lebih dari 40 tentara India tewas dalam serangan bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir yang masuk wilayah India. Serangan itu kemudian dilaporkan diklaim oleh kelompok militan Jaish-e-Muhammad (JeM).
Peristiwa itu membuat India dan Pakistan berada dalam situasi nyaris perang total. Ketegangan kedua negara kian meningkat setelah jet tempur India melanggar wilayah udara Pakistan dan melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan pada 26 Februari.
Sebagai balasan Pakistan menembak jatuh jet tempur India di Kashmir keesokan harinya dan menangkap seorang pilot India bernama Abhinandan Varthaman. Dia kemudian dipulangkan ke India sebagai bentuk isyarat perdamaian dari Pakistan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan
Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca SelengkapnyaApakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Konflik Bangladesh, Bermula dari Pembagian Wilayah India
Kelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.
Baca SelengkapnyaMacam-Macam Konflik, Penyebab, dan Contohnya
Konflik adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau kepentingan antara dua pihak atau lebih.
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad Berduka
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaFOTO: Baru Diresmikan, Begini Megahnya Kuil Kontroversial di India Dibangun di Bekas Reruntuhan Masjid Kuno
Di balik kemegahannya, peresmian kuil yang didedikasikan untuk dewa Hindu, Lord Ram, telah membuka ingatan kelam terkait konflik umat Hindu dan Islam di India.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Respons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca Selengkapnya