Ini sederet alasan tentara Turki ingin mengkudeta Erdogan
Merdeka.com - Sejak peristiwa kudeta militer Jumat lalu terjadi di Turki, warga dunia hingga kini masih bertanya-tanya, apa yang menjadi penyebab sebuah faksi di tubuh militer Turki ingin mengambil alih kekuasaan dari tangan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Sejauh ini, penyebab atau motif kudeta belum dipaparkan dengan jelas dan gamblang. Namun tentu kudeta militer itu tidak muncul begitu saja. Ada alasan di balik kudeta militer yang berakhir gagal itu.
Sejak 1960 sudah terjadi lima kali percobaan kudeta di Turki. Empat di antaranya tentara berhasil memaksa mengganti rezim yang ada. Baru di era Presiden Erdogan ini yang gagal. Ini artinya sudah berpuluh tahun terjadi gejolak ketidakpuasan di tengah rakyat Turki dan hal itu jelas mempengaruhi kondisi demokrasi.
Sosok Erdogan yang sebelumnya menjabat perdana menteri tak bisa dilepaskan dari organisasi Ikhwanul Muslimin yang awal mulanya lahir di Mesir. Meski tidak persis sama dengan pandangan politik Ikhwanul Muslimin, rezim Erdogan juga dikenal tidak menyukai kebebasan pers, hak individu, serta pemisahan antara agama dan negara. Dengan bahasa sederhana, Erdogan bisa disebut cenderung otoriter atau diktator.
Pandangan Erdogan jelas berseberangan dengan visi Kemal Ataturk, pendiri negara Turki, yang lebih menjunjung tinggi negara sekularisme demokratis serta melindungi hak kebebasan individu, kebebasan berpendapat.
Selain itu, setiap rezim yang berkuasa tidak bisa lepas dari isu korupsi. Demikian juga dengan pemerintahan Erdogan. Selain soal perebutan kekuasaan dan pengaruh di kalangan elit, sederet faktor itulah yang diduga kuat menjadi penyebab atau akumulasi kekecewaan di tubuh faksi militer sehingga menerbitkan rencana kudeta.
Berikut rangkuman berita yang menunjukkan mengapa sebagian rakyat Turki dan faksi di tubuh militer ingin menggulingkan pemerintahan Erdogan:
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!
Cak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaPedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya
Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih
Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya
Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaNama Jokowi Diseret dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024, Begini Reaksi Istana
Nama Jokowi berulang kali disebut dalam sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca Selengkapnya