Ini Penjelasan Mengapa Gempa Turki Begitu Dahsyat dan Timbulkan Banyak Korban Jiwa
Merdeka.com - Gempa dahsyat berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi, menewaskan ribuan orang. Ahli seismologi menyebutnya sebagai salah satu gempa paling mematikan dalam satu dasawarsa terakhir, dengan retakan lebih dari 100 km antara lempeng Anatolia dan Arab.
Berikut penjelasan para ilmuwan mengapa gempa ini begitu dahsyat dan mematikan, serta penjelasan apa yang terjadi di bawah permukaan bumi.
Pusat gempa
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
Episentrum atau pusat gempa berada sekitar 26 km di timur kota Nurdagi, Turki, di kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur. Gempa menyebar ke timur laut, menyebabkan kehancuran di Turki tengah dan Suriah.
Selama abad ke-20, Patahan Anatolia Timur menghasilkan sedikit aktivitas seismik atau gempa besar.
"Jika kita hanya melihat gempa bumi (besar) yang direkam oleh seismometer, itu akan terlihat kurang lebih kosong," jelas Roger Musson dari British Geological Survey, dikutip dari laman NDTV, Selasa (7/2).
Menurut US Geological Survey (USGS), hanya tiga gempa besar di atas 6,0 Skala Richter yang tercatat sejak 1970 di wilayah tersebut. Namun pada tahun 1822, gempa berkekuatan 7,0 mengguncang wilayah tersebut, menewaskan 20.000 orang.
Kekuatan gempa
Rata-rata, hanya ada kurang dari 20 gempa bumi di atas 7,0 magnitudo dalam tahun manapun, sehingga gempa di Turki terhitung sangat parah.
Dibandingkan dengan gempa 6,2 magnitudo yang mengguncang Italia tengah pada 2016 dan menewaskan 300 orang, gempa Turki-Suriah melepaskan energi atau kekuatan 250 kali, menurut kepala Institut Pengurangan Risiko dan Bencana Universitas College London, Joanna Faure Walker.
Hanya dua gempa paling mematikan dengan magnitudo sama dari 2013 sampai 2022 seperti gempa Turki-Suriah.
Mengapa sangat parah?
Patahan Anatolia Timur adalah sesar geser.
Pada saat itu, lempengan batuan padat saling mendorong melintasi garis patahan vertikal, membangun tekanan hingga akhirnya tergelincir dalam gerakan horizontal, melepaskan sejumlah besar tekanan yang dapat memicu gempa bumi.
Patahan San Andreas di California mungkin merupakan patahan geser paling terkenal di dunia, di mana ilmuwan memperingatkan bencana gempa sudah lama tertunda.
Pecahan awal gempa Turki-Suriah dimulai pada kedalaman yang relatif dangkal.
"Gempa permukaan tanah akan lebih parah daripada gempa bumi yang lebih dalam dengan besaran yang sama pada sumbernya," jelas David Rothery, ahli geosains planet di Universitas Terbuka di Inggris.
11 menit setelah gempa pertama, daerah itu juga diguncang gempa susulan 6,7 magnitudo. Datang lagi gempa 7,5 magnitudo beberapa jam kemudian, disusul gempa 6,0 magnitudo pada sore hari.
"Apa yang kita lihat sekarang adalah aktivitas (gempa) menyebar di patahan-patahan terdekat," jelas Musson.
"Kami perkirakan gempa masih terus berlangsung untuk beberapa saat," lanjutnya.
Setelah gempa mematikan pada 1822, gempa susulan masih berlangsung sampai tahun depannya.
Perkiraan total korban jiwa
Gempa dengan kekuatan yang sama di daerah padat penduduk telah menewaskan ribuan jiwa. Gempa Nepal berkekuatan 7,8 magnitudo pada 2015 menewaskan hampir 9.000 orang.
"Bisa ribuan, dan bisa jadi puluhan ribu," kata Musson, terkait perkiraan total korban jiwa gempa Turki-Suriah.
Cuaca musim dingin, lanjutnya, menyebabkan menipisnya peluang selamat bagi orang-orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaAFP juga melaporkan bahwa satu keluarga terjebak di reruntuhan sebuah rumah - dan sejumlah orang di kota tersebut dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaGempa bumi besar Hanshin terjadi pada tanggal 17 Januari 1995 di Jepang, dengan kekuatan 7,3 skala Richter.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Maroko, menewaskan lebih dari 2.000 jiwa.
Baca SelengkapnyaTim SAR terus berpacu melawan waktu untuk mencari dan menyelamatkan korban lainnya, meskipun harapan itu semakin kecil.
Baca SelengkapnyaSebagai sesar paling aktif di Indonesia, kekuatan Sesar Palu-Koro bisa mencapai 3 kali lipat lebih besar dibandingkan pergerakan sesar-sesar lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung api paling dahsyat dalam sejarah peradaban modern
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat dengan kekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Maroko pada Jumat (8/9) pukul 23.14 malam waktu setempat.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.
Baca SelengkapnyaBegini suara letusan Krakatau pada tahun 1883 yang ledakannya 10 ribu kali lebih dahsyat dari bom atom Hiroshima.
Baca Selengkapnya