Merdeka.com - Pada Senin, pemerintahan Presiden Joe Biden membela keputusannya tak menjatuhkan sanksi pada Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman atau MBS terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 lalu.
Berdasarkan laporan intelijen AS yang dirilis pada Jumat, MBS disebut menyetujui operasi pembunuhan Khashoggi. Kolumnis The Washington Post itu dibunuh dan dimutilasi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada Oktober 2018 saat mengurus dokumen pernikahannya.
“Kami berusaha menempatkan hubungan AS-Saudi pada posisi yang tepat,” jelas juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam konferensi pers di Washington, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (2/3).
Price menambahkan, pemerintahan Biden berusaha untuk “merekalibrasi”, bukan “merusak” hubungan AS-Saudi.
Price juga menyampaikan, jika pemerintahan Biden melakukan “sesuatu yang lebih dramatis dan sesuatu yang lebih drastis” dengan menjatuhkan sanksi pada MBS, itu akan memperkecil pengaruh AS di Riyadh.
Keputusan pemerintah AS tak menghukum MBS menuai kritik tajam dari Washington Post.
Fred Ryan dari Washington Post menuduh Biden melanggar janji kampanyenya untuk membuat rezim Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.
Pada 26 Februari, Departemen Luar Negeri AS memasukkan 76 warga Saudi dalam daftar hitam kunjungan dan Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap pejabat Saudi yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, kecuali MBS.
Sanksi tersebut diumumkan setelah Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) merilis laporan tidak diklasifikasikan yang disiapkan CIA dan biro mata-mata AS lainnya yang menyebutkan MBS bertanggung jawab atas operasi pembunuhan Khashoggi.
“Pilihan yang dibuat Riyadh akan memiliki implikasi yang sangat besar bagi kawasan itu,” kata Price.
“Tujuan kami dalam semua ini adalah untuk dapat membentuk pilihan-pilihan itu ke depan. Itulah mengapa kami membicarakan hal ini bukan sebagai perpecahan tetapi sebagai kalibrasi untuk memastikan bahwa kami mempertahankan pengaruh tersebut dalam apa yang kami butuhkan untuk kepentingan kami sendiri. ”
Price mengatakan, sejak Joe Biden terpilih sebagai Presiden AS, Riyadh telah mengambil langkah tepat dengan membebaskan aktivis hak-hak perempuan, Loujain al-Hathloul, termasuk mengakhiri blokade Saudi terhadap Qatar.
Laporan ODNI mengatakan badan intelijen AS telah menyimpulkan lebih dari satu tahun yang lalu bahwa MBS menyetujui operasi oleh pasukan pengawalnya untuk menangkap atau membunuh Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul.
Pada Jumat, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak laporan tersebut, menyebutnya tak akurat. Pejabat Saudi juga telah membantah keterlibatan MBS dalam pembunuhan Khashoggi.
Pada Senin, ODNI menyampaikan pihaknya telah menghapus tiga nama dari 21 orang yang diidentifikasi dalam laporan asli terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Abdulla Mohammed Alhoeriny, Yasir Khalid Alsalem, dan Ibrahim al-Salim tak terdaftar dalam versi revisi laporan ODNI yang diunggah dalam situs web badan lembaga tersebut.
“Kami mengunggah dokumen revisi di situs web karena yang asli berisi tiga nama yang seharusnya tidak terdaftar,” jelas juru bicara ODNI.
Laporan versi baru mencantumkan 18 orang selain MBS telah “berpartisipasi dalam, memerintahkan, atau terlibat atau bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi”. [pan]
Baca juga:
Dunia Sudah Tahu Sang Pangeran Bersalah, Laporan Intelijen Ancam Hubungan AS-Saudi
Tunangan Khashoggi Sebut Pangeran MBS Harus Dihukum
Mengupas Pasukan Pembungkam Aktivis di Saudi, Pembunuh Jamal Khashoggi
AS Larang Masuk 76 Warga Saudi karena Terlibat Pembunuhan Khashoggi
Saudi Tolak Laporan Intelijen AS yang Sebut Pangeran MBS Setujui Pembunuhan Khashoggi
Laporan Intelijen AS: Pangeran Muhammad Bin Salman Setujui Pembunuhan Khashoggi
Advertisement
Wanita Ini Jatuh di Atas Tanaman Paling Mematikan di Dunia, Lalu Ini yang Terjadi
Sekitar 9 Jam yang laluMesir Temukan Makam dan Bengkel Kuno Terbaru di Dekat Kairo, Begini Isinya
Sekitar 10 Jam yang laluAir Kanal Venesia Berubah Hijau, Penyebabnya Masih Misterius
Sekitar 11 Jam yang laluTengkorak Vampir Perempuan Ditemukan, Ada Arit Melingkar di Leher dan Gembok di Kaki
Sekitar 12 Jam yang laluAda Banyak Kota Tertua di Dunia, Tapi yang Satu Ini Masih Dihuni Sampai Kini
Sekitar 13 Jam yang laluPeneliti Kaget Peti Mati Kosong Berusia 2.500 Tahun Berisi Tulang Manusia
Sekitar 15 Jam yang laluPemilu Wali Kota Spanyol Hanya Berlangsung 30 Detik, Ini Sebabnya
Sekitar 15 Jam yang laluPeternak Ini Tewas Diterkam 40 Ekor Buaya Peliharaannya
Sekitar 16 Jam yang laluArkeolog Temukan Rumah Zaman Besi, Ungkap Kehidupan Sosial Masyarakat di Zaman Kuno
Sekitar 18 Jam yang laluMahasiswa "Terlelet" di Dunia Ini Akhirnya Wisuda Setelah Kuliah Selama 54 Tahun
Sekitar 19 Jam yang laluMahfud MD Jawab Tudingan Pemerintah Lambat Selesaikan Kasus Hukum
Sekitar 8 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluKompolnas soal Ancaman Pidana Penyebar Video WNA Nakal: Itu Ajak Warga Jaga Kantibmas
Sekitar 11 Jam yang laluVIDEO: Kapolda Pastikan Mario Dandy Tersangka Pencabulan AG, Hukuman Makin Berat
Sekitar 14 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami