Indonesia dipuji lebih efisien dari Malaysia cari pesawat hilang
Merdeka.com - Kerja keras Badan SAR Nasional (Basarnas), armada gabungan TNI, dan Kementerian Perhubungan menemukan pesawat Indonesia AirAsia QZ8501 kembali dipuji media internasional.
Kali ini giliran Analis Bloomberg View, Rabu (31/12), menulis betapa transparansi sistem serta kekuatan koordinasi dari nelayan setempat hingga level presiden, membuat pesawat yang hilang itu sukses ditemukan dalam tiga hari saja.
Analis Bloomberg William Pesek menilai Presiden Joko Widodo punya andil besar memimpin pelbagai lembaga agar padu melakukan pencarian hingga evakuasi korban. Dia mengatakan kesigapan sebuah bangsa menghadapi bencana, menggambarkan kualitas kepemimpinan.
"Baik itu krisis nuklir Fukushima 2011, hilangnya MH317 milik Malaysia Airlines, serta kecelakaan feri Korsel. Dibanding pemimpin negara lain yang mengalaminya, Jokowi berkinerja lebih baik," tulis Pesek.
Lebih jauh khusus untuk proses pencarian pesawat hilang, Indonesia terbukti lebih efisien dibanding Malaysia. Pesek membandingkan betapa otoritas Basarnas, TNI, dan Kementerian Luar Negeri cepat memberi lampu hijau ketika militer asing hendak membantu pencarian AirAsia. Tercatat China, Australia, dan Amerika Serikat sudah siap terlibat di hari kedua pencarian.
"Sebaliknya, Malaysia Maret lalu dikritik semua pihak karena bersikap paranoid pada bantuan asing pada saat bencana," tulis Pesek.
"Justru, dengan kepala dingin mempersilakan armada China dan AS masuk ke perairan Indonesia menunjukkan kepercayaan diri Joko Widodo sebagai pemimpin," imbuhnya.
Dunia sebelumnya sudah memuji kerja keras Basarnas. Ahli penerbangan dari perusahaan konsultan penerbangan Martin Consulting, Mark Martin mengatakan, Indonesia termasuk cepat dalam mengidentifikasi kecelakaan, seperti jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, pada Mei 2012 yang menewaskan 45 orang.
"Indonesia punya kapal selam tanpa awak yang bisa mengarungi wilayah bawah laut. Jika pesawat AirAsia QZ 8501 itu tenggelam di bawah laut, mereka pasti dengan cepat bisa menemukannya dan upaya penyelamatan pasti berjalan sukses," kata dia.
Untuk diketahui, penemuan AirAsia di Pangkalanbun merupakan salah satu pencarian pesawat hilang tercepat sepanjang sejarah RI. Waktu dibutuhkan tim SAR hingga ke lokasi tak sampai 70 jam, jauh lebih cepat dibanding insiden Silk Air di Sumatera Selatan 1997 atau Adam Air di Majene 2006.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim
Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaInggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Dukungan PM Vietnam Agar Impor Beras Berjalan Lancar
Jokowi mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang menghasilkan kerja sama konkret.
Baca Selengkapnya