Indonesia dan Inggris menandatangani kerja sama bidang keamanan siber
Merdeka.com - Indonesia dan Inggris menandatangani kerja sama bidang keamanan siber. Penandatanganan MoU Kerja Sama Keamanan Siber itu dilakukan oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI Djoko Setiadi dan Menteri Muda Inggris Urusan Asia Pasifik Mark Field.
Penandatanganan dilakukan di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa (14/8), disaksikan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir.
Usai penandatangan kerja sama ini A.M Fachir menjelaskan bahwa kerja sama keamanan siber antara kedua negara adalah bentuk konkret, "Kerja sama ini cukup progresif dibandingkan kerja sama dengan negara lain karena sudah mengarah pada upaya kerja sama secara konkret," ujar dia.
Kerja sama itu meliputi pengembangan dan implementasi strategi keamanan siber, manajemen insiden keamanan siber, promosi kesadaran dan pelatihan bidang keamanan dan perkembangan kapasitas bidang keamanan siber. Selain itu, juga berencana meningkatkan keamanan siber di bidang maritim.
"Kita tahu bahwa Inggris adalah salah satu negara yg memiliki perhatian luar biasa di bidang kemaritiman," kata Wamenlu.
Kepala BSSN RI Djoko Setiadi mengatakan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama keamanan siber antara Indonesia dan Inggris merupakan langkah awal dari kerja sama kedua negara di bidang siber.
"Di Eropa, Inggris itu merupakan negara yang maju dan unggul dalam hal teknologi siber," kata dia.
Dia menyebutkan bahwa ke depannya, Inggris akan memberikan pelatihan pembangunan kapasitas di bidang keamanan siber untuk Indonesia.
Walau begitu Djoko menjelaskan tak ada negara manapun yang dapat mengklaim bahwa teknologi mereka yang paling canggih. Namun pihaknya telah belajar dari kesalahan negara-negara lain untuk menyiapkan back up data jika sewaktu-waktu terjadi serangan siber seperti yang terjadi di Singapura.
"Singapura saja yang sudah canggih secara teknologi masih diserang. Tidak ada teknologi siapa pun yang lebih canggih. Jadi di atas langit masih ada langit," ujar Djoko.
Ketika ditanya soal sumber daya yang akan digunakan mengingat banyak WNI di luar negeri yang ahli di bidang teknologi informasi. Djoko menjelaskan bahwa pihaknya untuk sementara ini akan memakai sumber daya yang sudah.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Data Pertahanan Bersifat Rahasia, Anies: Jangan Berlindung Dalam Kerahasiaan Ketika Tak Bisa Jelaskan
Menurut Anies, jawaban data itu sebetulnya simpel dan sederhana. Tinggal dibuka saja data yang bisa dibuka atau tidak bisa dibuka ke publik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaBertemu PM Selandia Baru, Presiden Jokowi Bahas Peningkatan Dagang hingga Kerja Sama Pasifik
Jokowi melangsungkan pertemuan bilateral dengan PM Selandia Baru di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia pada Selasa, (5/3)
Baca Selengkapnya