India Batal Buka Kembali Taj Mahal karena Kasus Covid-19 Meningkat
Merdeka.com - India membatalkan rencana pembukaan kembali lokasi wisata Taj Mahal setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid-19. Pemerintah India beralasan ada risiko meningkatnya infeksi Virus Corona karena menyebar di Agra dari pengunjung yang berbondong-bondong melihat monumen abad ke-17 tersebut.
Pemerintah setempat mengeluarkan aturan baru pada Minggu 5 Juli malam, yang memerintahkan perpanjangan karantina wilayah di Taj Mahal dan sekitar Agra. Aturan ini tidak menentukan berapa lama jangka waktu penutupan untuk monumen tersebut, Taj Mahal ditutup sejak Maret, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (6/7).
"Demi kepentingan publik, telah diputuskan bahwa pembukaan monumen di Agra tidak akan disarankan pada saat ini," kata pejabat distrik dalam pemberitahuan yang dipublikasikan dengan bahasa Hindi.
Agra, salah satu klaster besar pertama virus di India, tetap menjadi kota yang paling parah terkena dampaknya, tepatnya di Uttar Pradesh, negara bagian berpenduduk terpadat di negara itu.
Namun saat ini, masih belum jelas apakah pemerintah akan membatalkan rencananya untuk membuka kembali monumen lain di seluruh negeri, seperti Benteng Merah yang bersejarah di New Delhi.
Angka infeksi Covid-19 India meningkat pada laju tercepat dalam tiga bulan terakhir.
Pada hari Minggu, Kementerian Kesehatan setempat melaporkan rekor harian dengan lonjakan 24.850 kasus baru dan lebih dari 600 kematian. Laporan membuat total keseluruhan infeksi Covid-19 di India menjadi 673.165 kasus, mendekati Rusia, negara ketiga yang paling terpengaruh secara global.
Tetapi pemerintah telah mencabut pembatasan wilayah besar-besaran terhadap 1,3 miliar penduduk yang telah menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan dan menutup usahanya.
Sementara penerbangan internasional tetap ditangguhkan, perjalanan domestik telah dibuka, dan pemerintah berharap pengunjung akan mulai melakukan perjalanan kembali ke beberapa tujuan populer.
Zona penahanan, area yang diidentifikasi sebagai yang paling terdampak oleh virus, tetap berada dalam karantina ketat, dengan akses terbatas dan hanya pergerakan barang dan layanan penting.
"Kami tidak mengharapkan pengunjung di sini karena klaster di sekitar Taj Mahal, termasuk toko-toko dan hotel ditutup," ujar pejabat distrik setempat.
Reporter: Benedikta Tri Miranti Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPotret Pernikahan Anak Orang Terkaya India, Gelar Pesta 3 Hari Berturut-turut
Padahal, Reuters menjabarkan pernikahan Anant Ambani baru dilaksanakan pada Juli 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu
Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.
Baca SelengkapnyaMarak Umrah Backpacker, DPR Minta Menag Yaqut Atur Regulasi untuk Jemaah Indonesia
Marak Umrah Backpacker, DPR Minta Menag Yaqut Atur Regulasi untuk Jemaah Indonesia
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerhiasan Dipakai Orang Terkaya India saat Pesta Pranikah Anaknya Bernilai Rp1 Triliun, Ada Kalung Berlian Zamrud
Perhiasan mahal yang dikenakan Nita Ambani tersebut berupa kalung berlian zamrud dengan bandul berbentuk lempengan berwarna hijau menyala.
Baca SelengkapnyaIndia Robohkan Masjid Berusia 600 Tahun, Alasannya Mengada-ada
Aksi ini dilakukan tak lama setelah PM Narendra Modi meresmikan kuil Hindu yang dibangun di atas reruntuhan Masjib Babri yang bersejarah.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya