Merdeka.com - Menurut Indeks Perdamaian Global, dunia saat ini semakin menjadi tempat yang berbahaya dan kini hanya ada sepuluh negara yang dinilai bebas dari konflik.

Semakin memburuknya konflik di Timur Tengah, tidak adanya solusi memadai bagi para pengungsi membuat dunia menjadi kurang aman jika dibanding tahun lalu.

Saat ini semakin sedikit negara yang dianggap benar-benar aman damai, dengan kata lain, yang tidak mengalami konflik di dalam dan di luar negaranya.

Koran the Independent melaporkan, Rabu (8/6), menurut lembaga peneliti Institut Ekonomi dan Perdamaian (IEP), dalam sepuluh tahun terakhir hanya ada sepuluh negara yang betul-betul bebas konflik. Negara-negara itu adalah Botswana, Chile, Kosta Rika, Jepang, Mauritius, Panama, Qatar, Swiss, Uruguay, dan Vietnam.

Brasil keluar dari daftar negara aman dan menjadi salah satu dari negara yang nilainya kian memburuk. Pendiri Institut Ekonomi dan Perdamaian Steve Killelea mengatakan situasi di Timur Tengah mempengaruhi kawasan lain dalam hal rasa aman.

"Dalam 12 bulan terakhir rasa aman damai di dunia semakin berkurang," kata dia. "Tapi jika kita keluarkan Timur Tengah dari penilaian, maka kondisi dunia menjadi lebih aman dibanding tahun lalu.

Hasil laporan ini menunjukkan kuatnya pengaruh Timur Tengah kepada kondisi dunia.

Indeks Perdamaian Global menunjukkan 81 negara menjadi lebih aman dalam setahun terakhir, sedangkan 79 lainnya makin tidak aman.

Negara-negara yang tadinya sudah tidak aman kini makin tidak aman.

"Konflik di Afganistan dan Irak sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade dan kini menyusul ke Suriah sejak 2011, kemudian ke Libya dan Yaman," ujar Killelea.

Saat ini 75 persen korban tewas di dunia terjadi di Suriah, Irak, dan Afganistan.

Indeks itu juga menyatakan kondisi stabilitas politik di 39 negara semakin memburuk dalam 12 bulan terakhir, termasuk di Brasil.

Islandia menjadi salah satu negara paling damai di muka bumi. Diikuti oleh Denmark, Austria, Selandia Baru dan Portugal. Suriah menjadi negara paling tidak damai.

Menurut Killelea, IEP mencoba mendefinisikan kedamaian dengan sejumlah faktor seperti "saling menerima perbedaan, korupsi yang rendah, kebebasan arus informasi, dan pemerintahan yang berjalan baik."

Menurut IEP, Eropa masih menjadi benua paling aman di dunia, sekitar tujuh negara di Benua Biru masuk daftar negara paling damai.

Tapi meski begitu Eropa tidak bebas dari perang. Inggris, Prancis, Belgia, terlibat dalam konflik di Timur Tengah dan tengah menghadapi ancaman serangan terorisme.