Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Impian Pengantin Baru India Sirna karena Aksi Teroris di Selandia Baru

Impian Pengantin Baru India Sirna karena Aksi Teroris di Selandia Baru abdul nazar dan ansi alibava. ©Abdul Nazar

Merdeka.com - Sepasang pengantin baru asal India, Abdul Nazar (34) dan Ansi Alibava (25), telah merencanakan berbagai hal untuk kehidupan mereka. Mereka meminjam uang untuk pindah ke Selandia Baru tahun lalu dari India, agar Ansi bisa melanjutkan pendidikan masternya jurusan Manajemen Agrobisnis.

Nazar kemudian bekerja di supermarket lokal untuk membantu membayar uang kuliah istrinya. Setelah Ansi lulus, diharapkan bisa mendapat pekerjaan bergaji tinggi dan mereka akan tinggal dan bekerja di Selandia Baru, sebelum kembali ke negara bagian Kerala di India selatan untuk menetap.

Namun serangan teroris pada Jumat (15/3) lalu di dua masjid di pusat kota Christchurch mengubah segalanya. Nazar mengulang kembali cerita hidupnya dengan suara pelan dan terbata-bata. Dia nyaris tak tidur sejak Jumat lalu. Kawannya, Renju George, duduk di sampingnya, mengisi keheningan saat Nazar berupaya melanjutkan ceritanya.

Nazar dan Ansi berada di Masjid Al Noor, ruangan pria di sebelah kiri dan perempuan di sebelah kanan, saat senjata diberondong dalam peristiwa teror terburuk di Selandia Baru itu.

"Tepat sebelum salat utama (salat jumat), saya mendengar satu suara tembakan dan saya pikir itu anak-anak yang sedang berada di luar meletuskan balon," kata Nazar dalam bahasa Malayalam, dilansir dari CNN, Senin (18/3).

Beberapa detik kemudian, serangkaian tembakan staccato dari senjata berkekuatan tinggi membuat sekitar 300 orang di dalam masjid berhamburan keluar. Saat itu, kata Nazar, dia berada dekat dengan pintu darurat dan melarikan diri setelah seseorang memecahkan kaca. Sementara beberapa jemaah yang lain tak cukup beruntung.

"Orang-orang mulai berjatuhan di dekat saya, saya melihat orang-orang dengan darah di bajunya," ceritanya.

Dia kemudian lari ke rumah orang di dekat masjid dan menelepon polisi untuk meminta bantuan sebelum kembali ke masjid untuk mencari istrinya, yang dia belum lihat sejak mereka berpisah ruang salat.

Adegan di hadapannya sangat mengerikan. Mayat-mayat bergelimpangan di jalan dan juga genangan darah. Banyak orang terluka. Kemudian dia melihat sosok istrinya yang tidak bergerak, berbaring telungkup di jalan.

"Saya berlari ke arahnya dan kemudian seorang polisi menghentikan saya dan menyuruh saya pindah ke tempat lain," katanya.

Polisi kemudian memastikan Ansi adalah satu dari 50 korban tewas dalam serangan teror tersebut.

George mendampinginya ketika polisi mengumumkan daftar nama korban tewas dan bersama keluarga korban lainnya. Sampai saat itu, katanya, seperti banyak kerabat lainnya, mereka berpegang teguh pada harapan yang sia-sia bahwa mungkin ada kesalahan. Bahwa mungkin Ansi masih ada di rumah sakit.

"Kami pikir itu mungkin salah satu keajaiban yang bisa terjadi," kata George.

"Dia benar-benar mencintai suaminya dan suaminya sangat mencintainya," kata Tali Ao, sahabat baik Ansi dari Universitas Lincoln.

"Saya bisa melihat ketika mereka datang ke Selandia Baru. Saya bisa melihat mereka telah menemukan satu sama lain. Dan sangat menyayangi satu sama lain," tambahnya.

Ansi menyelesaikan studi masternya tiga pekan lalu, setelah kuliah tambahan musim panas lalu untuk menyelesaikan lebih awal dari teman-teman sekelasnya. Ao mengatakan Ansi Alibava adalah siswa paling cerdas di jurusannya.

"Dosen, teman-temannya menyukainya," kata Ao. "Dia sangat cerdas. Meskipun dia tidak suka mengerjakan tugas, dia sangat pandai dalam hal itu," lanjutnya.

Pada hari Senin, para mahasiswa dan staf universitas mengheningkan cipta di halaman kampus selama satu menit untuk mengenang Ansi dan para korban lainnya.

"Bagi beberapa korban yang merupakan keluarga kami diserang karena agama mereka tidak dapat dibayangkan," kata Penjabat Pelaksana Tugas, Bruce Mckenzie.

Komunitas Kerala di Christchurch merangkul Nazar untuk membantunya melewati hari-hari dan bulan-bulan mendatang. Mereka telah membuka donasi Givealittle untuk membantunya melunasi 70.000 dolar Selandia Baru atau USD 48.000 pinjaman yang pasangan ini ambil di India untuk membayar studi Alibava.

Nazar ingin membawa jenazah istrinya kembali ke Kerala bersama ibu dan saudara laki-lakinya. Ayah Ansi meninggal beberapa tahun yang lalu.

Nazar tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi dia mengatakan ingin tinggal di Christchurch, tempat dia dan istrinya menghabiskan sebagian besar kehidupan pernikahan mereka.

"Dia punya banyak mimpi," katanya. "Tidak ada yang menduga hal seperti ini akan terjadi. Ada banyak orang baik di sini. Ini seharusnya tidak terjadi pada keluarga mana pun," pungkasnya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan

Soal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan

Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin Bakal Siapkan Anggaran Rp150 T untuk Anak Muda agar Tertarik Bertani

Anies-Cak Imin Bakal Siapkan Anggaran Rp150 T untuk Anak Muda agar Tertarik Bertani

Anies-Cak Imin menyiapkan anggaran Rp150 triliun bagi generasi muda untuk tertarik terjun ke sektor pertanian.

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Pasangan AMIN bakal menagih pajak 100 orang terkaya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia

Penjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia

Mahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton

Baca Selengkapnya
Anies di Padang: Kita Ingin Mengembalikan Negara Agar Tidak Diatur Pakai Selera

Anies di Padang: Kita Ingin Mengembalikan Negara Agar Tidak Diatur Pakai Selera

"Kita ingin mengembalikan agar negara ini tidak diatur pakai selera. Tapi, diatur menggunakan tata aturan hukum, meninggikan etika" kata Anies

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya