Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan Ungkap Penyebab Peristiwa Kepunahan Massal Pertama di Bumi

Ilmuwan Ungkap Penyebab Peristiwa Kepunahan Massal Pertama di Bumi Ilustrasi Planet Bumi. ©2018 pixabay

Merdeka.com - Selama bertahun-tahun, ilmuwan di seluruh dunia mencari tahu apa yang akan menyebabkan kepunahan massal keenam di Bumi. Bumi yang telah melewati kepunahan massal selama lima kali diyakini akan mengalami kepunahan massal keenam yang menyebabkan seluruh kehidupan di Bumi akan musnah.

Namun dua peneliti di Virginia Tech, Amerika Serikat (AS) enggan mencari tahu penyebab terjadinya kepunahan massal keenam. Melainkan mereka berusaha mencari tahu penyebab terjadinya kepunahan massal pertama.

Penelitian yang dimulai empat tahun lalu oleh Scott Evans, seorang peneliti postdoctoral dan Shuhai Xiao, seorang ahli paleobiologi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menjelaskan peristiwa kepunahan massal pertama yang terjadi 550 juta tahun lalu disebabkan karena penurunan jumlah oksigen.

Peristiwa kepunahan massal pertama membuat sekitar 80 persen makhluk hidup di Bumi mati. Hewan yang membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup dan hewan yang membutuhkan ruang lebih untuk bergerak adalah korban terbanyak dari peristiwa kepunahan massal itu.

Sedangkan hewan yang dapat bernafas lebih dalam dimungkinkan dapat hidup melewati peristiwa itu.

“Ini menunjukkan bahwa peristiwa kepunahan dikendalikan oleh lingkungan, seperti semua kepunahan massal lainnya dalam catatan geologis,” jelas Evans, dikutip dari Tribune News Science, Selasa (29/11).

Suatu peristiwa dapat disebut kepunahan massal ketika

75 persen lebih spesies makhluk hidup mati. Kepunahan massal terakhir terjadi sekitar 65 juta tahun lalu yang memusnahkan dinosaurus.

Hingga kini ilmuwan-ilmuwan di seluruh dunia masih mencari tahu apa yang menyebabkan kepunahan massal itu. Tetapi penyebab kepunahan itu diketahui terjadi karena hantaman asteroid hingga aktivitas vulkanik Bumi.

Kepunahan massal juga dapat terjadi karena pergantian temperatur Bumi yang menyebabkan penurunan tingkat oksigen.

Joe Wood, ilmuwan senior di Chesapeake Bay Foundation menjelaskan perubahan iklim telah meningkatkan suhu air dan mengancam kehidupan beberapa spesies.

Mirip dengan kepunahan massal pertama, hewan-hewan yang tidak bergerak atau bergerak sedikit adalah hewan yang paling rentan punah. Bahkan menurut penelitian, hanya sekitar 30 persen dari 82 spesies kerang di Virginia, AS dianggap stabil. Enam spesies kerang dianggap terancam atau hampir punah.

“Meskipun kehidupan hewan dan tumbuhan berbeda, kita masih bisa belajar tentang konsekuensi dari perubahan lingkungan,” jelas Xiao.

Perubahan lingkungan pun diyakini para ilmuwan mendorong terjadinya evolusi.

“Intinya, kepunahan ini mungkin telah membantu membuka jalan bagi evolusi hewan seperti yang kita kenal,” jelas Evans.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan, Kepalanya Berbentuk Kubah dan Banyak Tonjolan Tajam

Dua Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan, Kepalanya Berbentuk Kubah dan Banyak Tonjolan Tajam

Spesies ini ditemukan di Amerika Utara dan hidup sekitar 145 juta sampai 66 juta tahun lalu.

Baca Selengkapnya
10 Penemuan Dinosaurus Paling Heboh Sepanjang 2023, Ada yang Menguak Makanan Terakhirnya

10 Penemuan Dinosaurus Paling Heboh Sepanjang 2023, Ada yang Menguak Makanan Terakhirnya

Tahun 2023 mencatat sukses para ahli paleontologi dalam menggugah kembali kehidupan prasejarah.

Baca Selengkapnya
Pernahkah Terpikir Mengapa Semua Burung Tidak Bergigi? Ternyata Ini Alasannya Secara Ilmiah

Pernahkah Terpikir Mengapa Semua Burung Tidak Bergigi? Ternyata Ini Alasannya Secara Ilmiah

Mengapa burung tidak ada yang bergigi meski merupakan keturunan dinosaurus? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berdasar Fosil dan Penggalian, 10 Penyakit Ini Ternyata Juga Dialami Dinosaurus

Berdasar Fosil dan Penggalian, 10 Penyakit Ini Ternyata Juga Dialami Dinosaurus

Penggalian fosil dari dinosaurus di masa lalu mengungkap bahwa terdapat sejumlah penyakit masa kini yang sudah diidap dinosaurus.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Penemu Fosil Dinosaurus Pertama Kali, 500 Tahun Lebih Dulu dari Ilmuwan Inggris

Ini Sosok Penemu Fosil Dinosaurus Pertama Kali, 500 Tahun Lebih Dulu dari Ilmuwan Inggris

Penemuan fosil ternyata jauh lebih dulu sebelum ilmu paleontologi muncul.

Baca Selengkapnya
Heboh Penemuan Dinosaurus Kerdil Seukuran Bebek yang Hidup 68 Juta Tahun Lalu

Heboh Penemuan Dinosaurus Kerdil Seukuran Bebek yang Hidup 68 Juta Tahun Lalu

Spesies baru dari dinosaurus yang berukuran kerdil baru-ini telah diidentifikasi berada di Maroko. Yuk, cek faktanya!

Baca Selengkapnya
Peneliti Sebut Bahwa Keberadaan Dinosaurus Buat Usia Manusia Akhirnya Memendek

Peneliti Sebut Bahwa Keberadaan Dinosaurus Buat Usia Manusia Akhirnya Memendek

Usia manusia dan mamalia ternyata diperkirakan lebih panjang di masa lalu dan jadi memendek karena dominasi dinosaurus.

Baca Selengkapnya
Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal

Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal

Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal

Baca Selengkapnya
Monster Laut dari Zaman Purba Ditemukan, Mulutnya Dipenuhi Taring Setajam Belati

Monster Laut dari Zaman Purba Ditemukan, Mulutnya Dipenuhi Taring Setajam Belati

Ahli paleontologi telah mendeskripsikan spesies baru Mosasaurus berdasarkan tengkorak dan bagian kerangka yang ada di Maroko.

Baca Selengkapnya