Merdeka.com - Para ilmuwan telah lama memperdebatkan mengapa dinosaurus non-burung, termasuk Tyrannosaurus rex dan Triceratops, punah – sedangkan mamalia dan spesies lain seperti kura-kura dan buaya bertahan hidup.
Studi yang dipimpin tim ahli paleontologi dan ekologi internasional ini menganalisis 1.600 catatan fosil dari Amerika Utara. Para peneliti memodelkan rantai makanan dan habitat ekologi hewan darat dan air tawar selama beberapa juta tahun terakhir periode Kapur, dan beberapa juta tahun pertama periode Paleogen, setelah asteroid menghantam bumi.
Ahli paleontologi telah lama mengetahui bahwa banyak mamalia kecil hidup berdampingan dengan dinosaurus. Tetapi penelitian ini mengungkapkan, mamalia ini mendiversifikasi makanan mereka, beradaptasi dengan lingkungan dan menjadi komponen ekosistem yang lebih penting saat periode Kapur berkembang. Sementara itu, dinosaurus hanya hidup di ceruk stabil tempat mereka beradaptasi dengan sangat baik.
Para ahli mengatakan, mamalia tidak hanya memanfaatkan kematian dinosaurus tapi menciptakan keunggulan mereka sendiri melalui diversifikasi – dengan menempati ceruk ekologis baru, mengembangkan pola makan dan perilaku yang lebih bervariasi dan bertahan dalam perubahan kecil iklim yaitu dengan cepat beradaptasi.
Perilaku ini mungkin membantu mereka bertahan hidup, karena mereka lebih mampu daripada dinosaurus untuk mengatasi kehancuran radikal dan tiba-tiba yang disebabkan oleh asteroid. Demikian dikutip dari laman Science Blog, Kamis (8/12).
"Studi kami memberikan gambaran menarik tentang struktur ekologi, jaring makanan, dan ceruk dari ekosistem terakhir yang didominasi dinosaurus pada periode Kapur dan ekosistem yang didominasi mamalia pertama setelah asteroid menghantam. Ini membantu kita untuk memahami salah satu misteri kuno paleontologi: mengapa semua dinosaurus non-burung mati, tetapi burung dan mamalia bertahan hidup," jelas Penulis pertama penelitian, Jorge García-Girón dari Unit Riset Geografi, Universitas Oulu, Finlandia dan Departemen Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Lingkungan, Universitas León, Spanyol.
"Tampaknya ekologi yang stabil dari dinosaurus terakhir benar-benar menghambat kelangsungan hidup mereka setelah dampak asteroid, yang tiba-tiba mengubah aturan ekologis saat itu. Sebaliknya, beberapa burung, mamalia, buaya, dan kura-kura sebelumnya telah beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan lingkungan yang tidak stabil dan cepat, yang mungkin membuat mereka lebih mampu bertahan hidup ketika keadaan tiba-tiba menjadi buruk saat asteroid menghantam," jelas peneliti lainnya, Alfio Alessandro Chiarenza dari Departemen Ekologi dan Biologi Hewan, Universitas Vigo, Spanyol.
Penulis senior, Profesor Steve Brusatte, Personal Chair of Palaeontology and Evolution, Fakultas Ilmu Bumi Universitas Edinburgh, mengatakan dinosaurus menjadi kuat dengan ekosistem yang stabil sampai asteroid tiba-tiba membunuh mereka.
"Sementara itu, mamalia mendiversifikasi makanan, ekologi, dan perilaku mereka saat dinosaurus masih hidup. Jadi bukan hanya mamalia mengambil keuntungan dari kematian dinosaurus, tetapi mereka membuat keuntungan mereka sendiri, yang secara ekologis mengadaptasi mereka untuk bertahan hidup dari kepunahan dan pindah ke ceruk yang ditinggalkan oleh dinosaurus yang mati," paparnya.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances. [pan]
Baca juga:
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Dinosaurus Terbesar di Australia
Jasad Seorang Pria di Spanyol Ditemukan dalam Patung Dinosaurus
Temuan DNA Tertua di Dunia Ungkap Kehidupan di Kutub Utara 2 Juta Tahun Lalu
Pemburu Fosil Amatir Kaget Bisa Temukan Kerangka Hewan Purba Berusia 100 Juta Tahun
Kalung Emas Paling Mewah Berusia 1.300 Tahun Jadi Temuan Paling Penting di Inggris
Benda Misterius Mirip Jejak Sepanjang 24 Meter Ditemukan di Pantai Florida AS
Misteri Kapal Perang yang Tenggelam Abad ke-17 Terungkap
Sekitar 43 Menit yang laluNASA Temukan Bentuk Wajah Beruang di Permukaan Mars
Sekitar 1 Jam yang laluPatung Hercules Tanpa Kepala Ditemukan di Turki, Teridentifikasi dari Kulit Singa
Sekitar 2 Jam yang laluBatu Meteor Langka Jatuh di Antartika, Punya Kandungan Unsur Tertua di Tata Surya
Sekitar 3 Jam yang laluTempat Nongkrong Berusia 5.000 Tahun Ditemukan, Ada Bekas Kursi dan Kulkas Tanah Liat
Sekitar 4 Jam yang laluPenuh Misteri, Hutan Tak Terjamah di Puncak Gunung Bikin Ilmuwan Penasaran
Sekitar 7 Jam yang laluSejarawan: Orang Yunani Kuno Sudah Prediksi Kemunculan Robot, Kecerdasan Buatan
Sekitar 20 Jam yang laluIlmuwan Temukan Bukti Manusia Bukan yang Pertama Gunakan Api, Tapi Makhluk Ini
Sekitar 23 Jam yang laluJenderal AS Peringatkan Perang dengan China Bisa Terjadi Pada 2025
Sekitar 1 Hari yang laluVideo Polisi AS Pukuli Warga Kulit Hitam Hingga Tewas Picu Demo di Seantero Amerika
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Pengakuan Sugeng, Bawa Nama 'Bapak' Diduga Polisi di Kasus Mahasiswi Cianjur
Sekitar 17 Menit yang laluPerwira Polisi 'Habis' Disiram Air oleh Rekan Sampai Tak Berkutik, Endingnya Seru
Sekitar 3 Jam yang laluKapolda Metro Bentuk TGPF Usut Kasus Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polri
Sekitar 4 Jam yang laluJenderal Polri Dipeluk 2 Gadis Cantik Tak Dilepas-lepas, Istri 'Direbut Semuanya'
Sekitar 6 Jam yang laluJaksa Sebut Tindakan Bharada E Tak Dipengaruhi Ferdy Sambo Tapi Perlihatkan Loyalitas
Sekitar 6 Detik yang laluEkspresi Richard Eliezer saat Jaksa Menolak Seluruh Pleidoi
Sekitar 13 Menit yang laluMomen Jaksa Tanggapi Pledoi Putri Candrawathi Soal Kekerasan Seksual Bagian Skenario
Sekitar 40 Menit yang laluJaksa Nilai Kuasa Hukum Tak Paham Uraian Pasal yang Menjerat Putri Candrawathi
Sekitar 1 Jam yang laluJaksa Sebut Tindakan Bharada E Tak Dipengaruhi Ferdy Sambo Tapi Perlihatkan Loyalitas
Sekitar 6 Detik yang laluEkspresi Richard Eliezer saat Jaksa Menolak Seluruh Pleidoi
Sekitar 13 Menit yang laluMomen Jaksa Tanggapi Pledoi Putri Candrawathi Soal Kekerasan Seksual Bagian Skenario
Sekitar 40 Menit yang laluJaksa Nilai Kuasa Hukum Tak Paham Uraian Pasal yang Menjerat Putri Candrawathi
Sekitar 1 Jam yang laluJaksa Sebut Tindakan Bharada E Tak Dipengaruhi Ferdy Sambo Tapi Perlihatkan Loyalitas
Sekitar 6 Detik yang laluEkspresi Richard Eliezer saat Jaksa Menolak Seluruh Pleidoi
Sekitar 13 Menit yang laluMomen Jaksa Tanggapi Pledoi Putri Candrawathi Soal Kekerasan Seksual Bagian Skenario
Sekitar 40 Menit yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 6 Jam yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 4 Hari yang laluLink Live Streaming BRI Liga 1 di Vidio: PSM Vs RANS Nusantara
Sekitar 26 Menit yang laluArema FC Mempertimbangkan Bubar, Netizen: Kok Enggak dari Kemarin?
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami